Opini
Oleh Ziyad Falahi pada hari Minggu, 02 Apr 2017 - 08:41:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Mengapa Program Rumah Tanpa DP Menusuk Ahok?

43IMG_20170402_084007.jpg
Ziyad Falahi (Sumber foto : Istimewa )

Sebaiknya Ahok harus ganti tim kampanyenya. Sebab, mereka terbukti kurang mampu menciptakan inovasi sehingga elektabilitasnya cenderung stagnan. Misal, propaganda keberhasilan Ahok dibidang transparansi anggaran dan penyediaan fasilitas publik- yang biasa-biasa saja- di gembor gemborkan agar terlihat sebagai sesuatu yang wow. Mirip seperti anak TK yang membanggakan mobil remote control layaknya mobil sungguhan didepan teman-temannya.

Sebaliknya tim kampanye Anies-Sandi justru mampu membuat "diskursus" bahwa masyarakat Jakarta banyak yang belum bisa memenuhi kebutuhan dasarnya. Isu kepemilikan rumah dan DP nol persen mampu menyita perhatian selama tiga bulan sejak Januari hingga Maret. Walaupun program rumah tersebut dikriminalisasi, hasil perolehan suara Anies-Sandi pada putaran pertama sangat memuaskan.

Fakta bahwa hampir lima puluh persen warga yang tinggal di ibukota tidak memiliki rumah pribadi akhirnya menjadi public talks. Di sisi lain, tim Ahok hanya bisa mengkritik program tersebut dengan hal hal teknis, namun tidak punya program kongkrit kepemilikan rumah. Sungguh ironi, Tim kampanye Ahok terpancing oleh program tim Anies-Sandi. Sayangnya , kritik tim Ahok justru membuat program rumah Anies-Sandi semakin populer.

Masyarakat Jakarta banyak yang tahu, rumah adalah kebutuhan primer sekaligus tabungan. Solusi menyewa rusunawa justru akan membuat masyarakat semakin miskin karena living cost dan harga hunian senantiasa mengalami peningkatan. Oleh karena itu, sukses tidaknya realisasi program DP nol persen bukan ditentukan oleh pihak perbankan, namun oleh gerakan dari masyarakat yang tidak punya rumah yang seharusnya berhak menuntut kepemilikan rumah.

Tim sukses Ahok sepertinya lupa,
bahwa semakin mahalnya rumah adalah akibat kebijakan Ahok terkait reklamasi dan pembelian lahan RS Sumber Waras. Tanpa disadari, lontaran program rumah DP nol persen tim Anies-Sandiaga, ibarat peribahasa sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Disatu sisi mengkritik kesalahan kesalahan Ahok, sekaligus mendorong "bangkitnya kesadaran" masyarakat yang dipersulit hidupnya.

Dengan demikian, pertarungan pilgub menjadi semakin menarik untuk disimak.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...