Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Minggu, 14 Mei 2017 - 06:45:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Di Cina, Luhut Tegaskan tak Ingin Indonesia Didikte Investor

69(KabinetKerja)LuhutBinsar.jpg
Luhut Binsar Pandjaitan (Sumber foto : Dokumen Teropongsenayan)

CINA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah akan menata seluruh investasi yang ditawarkan, agar investor tidak mudah mendikte dan terwujud kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

"Yang penting sekarang bagaimana investasi itu kita tata, jangan sampai orang yang dikte kita. Nah itu yang kita tidak mau. Itu harus kita lihat supaya yang masuk itu harus saling menguntungkan, yang investasi untung kita juga untung dan rakyat Indonesia menikmati," katanya, di Beijing, Sabtu (13/5/2017).

Menko Bidang Kemaritiman Luhut dan beberapa menteri Kabinet Kerja berada di Beijing mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing, pada 14-15 Mei. Ia mengatakan target investasi yang bisa diraih Indonesia dari BRF senilai 40 miliar dolar AS.

Kendati demikian, pemerintah Indonesia akan mengkaji tawaran dana dari investor untuk disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Secara umum, Indonesia akan mengajukan kerja sama yang setara dan saling menguntungkan dalam forum tersebut.

"Misalnya kita tidak mau seperti di Afrika akhirnya semua pegawainya dari mereka (Cina) dan pastilah itu satu 'term' yang penting. Tapi jika ekspertisnya mereka harus ada yang kesana (proyek pembangunan) ya masuk akal, sampai pada tataran tertentu nanti setelah itu transfer teknologi ke kita dan pasti itu jadi persyaratan kita," katanya.

Menurut Luhut, Indonesia menekankan kerja sama di bidang infrastruktur di beberapa lokasi Manado-Bitung (Sulawesi Utara), Tanjung Kuala-Parapat (Sumatra Utara) serta pembangunan PLTA di Kalimantan Utara. Strategi pembangunan koridor transportasi dan logistik baik jalur darat, laut maupun udara di kawasan tersebut akan ditawarkan kepada Tiongkok melalui skema Jalur Sutera Baru.

"Jadi strategi kita pembangunan yang berkesinambungan dan berkeseimbangan antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Jadi kita coba tawarkan ke Cina untuk bisa jadi satu bagian pembangunan yang berkelanjutan dan seimbang," kata Luhut. (Ant/icl)

tag: #jokowi  #luhut-binsar-pandjaitan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kilang Pertamina Dumai, Hadirkan Perubahan Melalui Program Bedelau Minapolitan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Sep 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Keberadaan perusahaan di lingkungan dimana beroperasi harus memberikan dampak yang luas bagi masyarakat. Hal ini juga yang dilakukan oleh Kilang Pertamina Internasional ...
Berita

Puan Sebut DPR Bangga Prabowo Wakili RI Dorong Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani memuji Presiden RI, Prabowo Subianto dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) yang menyinggung soal solusi dua ...