JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Mudik telah menjadi hasrat yang sulit dibendung. Walau menggunakan Bajaj, hasrat mudik menuju kampung halaman harus tetap dilaksanakan.
Begitulah semangat beberapa warga DKI Jakarta asal Brebes, Jawa Tengah, yang nekat mudik menggunakan Bajaj kesayangan. Tawaran mudik gratis dari pemerintah dan sejumlah perusahaan tak menggoyahkan tekad mereka untuk menyusuri lalu lintas Jakarta-Brebes dengan Bajaj tercinta. Dalam rombongan kecil, Bajaj pun melesat menuju kampung halaman.
Rombongan yang terdiri dari enam unit Bajaj berwarna biru itu berangkat bersama-sama dari kawasan Jakarta Selatan menuju Brebes, melalui Kalimalang kemudian melintasi jalur Pantura.
"Mau ke Brebes lewat Pantura, doain mudah-mudahan selamat sampai Brebes," kata Masdi salah satu pengemudi Bajaj di perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (22/6/2017) malam.
Rombongan pemudik Bajaj itu berjalan beriringan dengan satu Bajaj ditumpangi lebih dari tiga orang. Mereka pun mengangkut sejumlah barang di bagian atas Bajaj sehingga kendaraan roda tiga itu terlihat miring.
Seorang pengemudi Bajaj lainnya mengaku sudah merencanakan untuk mudik menggunakan Bajaj karena biayanya lebih irit.
"Lebih irit, satu Bajaj bisa bawa tiga-empat orang. Enggak takut mogok soalnya kami jalannya rombongan, istilahnya kompaklah sesama orang Brebes," kata pengemudi yang menolak menyebutkan namanya itu.
Dan trengtengtengteng...bunyi knalpot Bajaj pun perlahan mulai sayup terdengar dari kebisingan Jakarta. Lima belas jam kemudian, atau mungkin lebih, bunyi itu akan terdengar nyaring menyapa kota kelahiran para penariknya, Brebes. (plt)