Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Senin, 24 Jul 2017 - 13:30:47 WIB
Bagikan Berita ini :

Kasus Beras di Bekasi Dinilai Akibat Pemerintah Tidak Pro Petani

23hekal-gerindra.jpg
Mochamad Hekal (kiri) (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mochamad Hekal menilai, pemerintah abai terhadap keberpihakannya terhadap para petani. Terutama soal kebijakan pembelian harga gabah.

Demikian disampaikan Hekal saat menanggapi kasus penggerebekan gudang beras di Bekasi oleh Satgas Pangan, Kamis (20/7/2017) kemarin.

"Masyarakat kita sedang capek. Ekonomi lesu. Daya beli masyarakat menurun. Petani susah karena hasil pertaniannya terjual murah. Giliran masyarakat beli beras di pasar mahal. Ternyata yang nikmati perantara," kata ketua DPP Gerindra itu di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (24/07/2017).

Seharusnya, lanjut Hekal, pemerintah melakukan pengaturan kebijakan harga yang berpihak pada para petani.

"Kebijakan penentuan harga akhir konsumen harus dilakukan. Pemerintah harus bisa menakar, menerapkan dan mengendalikan harga di petani yang layak berapa, di distributor berapa, di konsumen berapa. Jadi semua wajar dan adil. Saya setuju dengan langkah Mendag untuk mendikte harga akhir konsumen. Itu harus kita dorong terus dan diperkuat," tegasnya.

Menurutnya, keberadaan Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai penyangga itu sudah benar. Namun yang perlu adalah pemerintah dikte harga jual.

"Kalau beli Rp 5 ribu tapi bisa jual Rp 13 ribu - Rp 20 ribu ya seneng mereka (tengkulak)," ujarnya.

Diketahui, sebuah gudang beras milik PT Indo Beras Unggul (IBU) yang berada di Bekasi Jawa Barat, digerebek tim satgas pangan (20/7/2017) karena diduga melakukan pengopolosan beras subsidi menjadi beras kategori premium, untuk dijual kembali dengan harga yang mahal ke konsumen.

Dikabarkan juga alasan para petani lebih memilih menjual gabahnya kepada PT IBU, lantaran PT IBU melakukan pembelian gabah di tingkat petani sebesar Rp 4.900, angka tersebut jauh lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah di tingkat petani yakni Rp 3.750 perkilogram.(yn)

tag: #beras-oplosan  #kasus-beras-oplosan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...