Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Sabtu, 05 Agu 2017 - 19:30:00 WIB
Bagikan Berita ini :

PP Pemuda Muhammadiyah Dorong Pembentukan TGPF Kasus Novel

47da.jpg
Dahnil Anzar Simanjuntak (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan adanya rasa pesimistis yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan atas pengungkapan kasus penyiraman air keras yang dialaminya.

Novel, menurut Dahnil meragukan kemampuan kepolisian untuk mengungkap kasus yang terjadi pada 11 April 2017 silam. Ia juga meragukan dibentuknya Tim Gabungan KPK-Polri yang dibentuk beherapa waktu lalu. Bersama sejumlah elemen masyarakat sipil, Novel dan lainnya menurut Dahnil mendorong adanya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang melibatkan elemen sipil dalam mengumgkap kasus ini.

"Beberapa hari yang lalu dia pesimis atas pengungkapan atas kasus yang dia hadapi, teror yang dialaminya. Dia pesimis ini bisa dituntaskan oleh pihak kepolisian oleh sebab itu Novel, termasuk kami di masyarakat sipil, ICW, dan sebagainya itu mendorong yang namanya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF)," ujar Dahnil dalam diskusi dikawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2017).

Menurut Dahnil sebenarnya optimisme kasus ini cepat terungkap oleh kepolisian sempat hinggap di dalam diri Novel pada masa awal pasca kejadian.

"Ada data intelijen Polda pada saat itu ada pada upaya penyerangan terhadap Novel," jelas Dahnil.

Namun, tiba-tiba tim ini ditarik dan digantikan tim dari Mabes Polri. Pergantian ini dilakukan tanpa diketahui alasannya oleh Novel.

"Jadi sebelum peristiwa pun Novel sebenarnya sudah merasa misalnya saat keluar dari rumah, itu memang sering ada motor ada lewat. Karena dia siap siaga, maka nggak jadi," ungkap Dahnil.

Dahnil menceritakan di hari penyerangan itulah Novel sempat lengah sehingga penyerangan pun berhasil dilakukan. Dan atas dasar data intelijen sebelum penyeramgan itulah keyakinan pelaku dapat segera ditangkap dengan cepat muncul dalam diri Novel.

"Nah seminggu dua Minggu itu dia yakin karena ada data-data intelijen dari awal," jelasnya.

Selain data intelijen, keyakinan kasus cepat terungkap juga didasari adanya berbagai peristiwa penyerangan dan perampokan terhadap penyidik KPK yang lain.

"Nah dari dua peristiwa yang terjadi sebelum peristiwa Novel itu, Novel punya keyakinan bahwasanya oh ini berarti polisi sudah tahu kira-kira siapa pelakunya dan mudah ditangkap," pungkasnya. (icl)

tag: #kpk  #muhammadiyah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement