Ragam
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 07 Agu 2017 - 05:03:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Potensi Energi Arus di Indonesia Capai 41 Gigawatt

3ENERGI.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

SELAT SUNDA (TEROPONGSENAYAN) - Potensi energi berbasis konversi perbedaan temperatur arus laut (OTEC) di Indonesia diketahui sebesar 41 GigaWatt. Energi ini tidak pernah habis.

"Selain melakukan penelitian identifikasi cekungan sedimenter untuk mendukung penyiapan WK Migas, dilakukan juga pengambilan data temperatur air laut sebagai identifikasi data potensi OTEC," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Kementerian ESDM, Ediar Usman, di perairan Selat Sunda, Minggu (6/8/2017).

Ketika mengarungi perairan Selat Sunda dengan KM Geomarin III, dia mengatakan, potensi OTEC di Indonesia yang terbesar di dunia, tersebar di pantai barat Sumatera, Selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara. Bali dan Lembata NTT. PPPGL telah mengkaji dan meneliti potensi OTEC pada 17 lokasi sebesar 41 GW.

OTEC merupakan bagian dari energi baru terbarukan dan bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis.

Potensi energi panas laut di perairan Indonesia diprediksi menghasilkan daya sekitar 240.000 MegaWatt. Indonesia bagian timur memiliki nilai T (perbedaan suhu) lebih besar dari Indonesia bagian barat.

Pemanfaatan OTEC berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitarnya. Energi ini bernilai ekonomi lebih tinggi dibanding sumber energi lainnya. Energi ini menghasilkan listrik dan air murni akibat penguapan air laut.

Penggunaan OTEC di bidang perikanan memberikan nutrisi pada biota laut di permukaan laut. Contoh pembangkit OTEC dalam skala kecil ada di Kumijima, Jepang dan Hawai. Sementara China, Korea Selatan, dan India, saat ini sedang membangun pembangkit OTEC dengan kapasitas 10 MegaWatt.

PPPGL telah merancang langkah strategis dalam riset OTEC, terutama menentukan lokasi prospek seluruh Indonesia sebagai dasar investasi OTEC. Langkah tersebut meliputi, pertama survei potensi regional dan rinci, teknis dan ekonomis.

Selanjutnya, survei potensi di Bali Utara dan Lembata menggunakan Geomarin III (2017), dilanjutkan pre studi kelayakan dan studi kelayakan (2018).

Ketiga, kajian aspek teknis dan ilmiah lainnya termasuk sosial, budaya dan ekonomi, keempat pemilihan lokasi proyek percontohan di Indonesia serta. Dan kelima dukungan pemerintah pada pengembangan OTEC.

Minggu ini (6/8), Kementerian ESDM melakukan uji coba kapal survei seismik Geomarin III di Perairan Selat Sunda untuk mencari potensi sumber daya alam (minyak dan gas bumi) serta mineral di bawah laut.

Ia menjelaskan, kapal Geomarin III merupakan kapal dengan teknologi canggih yang mampu mendeteksi adanya potensi cadangan energi baik berupa minyak atau gas di dasar laut. (Ant/icl)

tag: #esdm  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

KENANGAN 50 TAHUN KEMERDEKAAN RI Semua harapan keunggulan bangsa buyar karena politik ?

Oleh M. Said Didu
pada hari Minggu, 10 Agu 2025
17 Agustus 1995, tepat 50 Tahun Kemerdekaan RI.  Kami insan Teknologi saat itu yang dipimpin oleh Pak Habibie (saat itu sdh 8 tahun bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi - BPP ...
Ragam

Mimpi Hashim: Menjadikan Indonesia Pusat Pelatihan dan Pelestarian Bambu Dunia

Jakarta, 20 Juni 2025 – Di tengah gempuran perubahan iklim global, hadir satu wacana yang terdengar sederhana namun sarat makna ekologis dan ekonomis: bambu. Tanaman yang lekat dengan tradisi ...