Opini
Oleh Anies Baswedan pada hari Jumat, 01 Sep 2017 - 12:20:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Meneladani Kekuatan Keimanan Kisah Ibrahim, Hajar dan Ismail

15index.jpg
Anies Baswedan, Fery Farhati & Ibunda Aliyah (Sumber foto : Dok Istimewa)

Kami Sekeluarga Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1438H. Semoga hari ini menjadi pengingat kembali untuk bisa meneladani keluarga Nabi Ibrahim AS.

Sebuah refleksi singkat di Hari Idul Adha ini. Pesan penting Idul Adha bukan hanya soal kurban, apalagi soal jumlah kambing, sapi atau uang yang dikorbankan. Juga bukan cuma soal membagikan daging.

Idul Adha adalah kisah sebuah keluarga teladan.

Kisah Ibrahim, Hajar dan Ismail. Kisah mereka adalah hikmah yang dahsyat, yang amat berharga bagi kita. Bukan kisah mengorbankan Ismail lalu diganti dengan kambing, yang kronologis peristiwanya sering dibahas dan semua telah mahfum, tapi ini adalah kisah tentang keimanan. Tentang dialog dan kekuatan ketaatan dan pikiran Ibrahim, Hajar, dan Ismail.

Idul Adha adalah memperingati salah satu puncak keberhasilan Ibrahim dan Hajar dalam membangun keluarga beriman dan bertakwa. Meski berat, perintah penyembelihan itu mereka taati. Lihat efeknya kini; peristiwa itu terjadi pada ribuan tahun lalu, namun hingga kini orang tetap mengingatnya, menimba hikmahnya.


Dalam sholatpun, kita kirimkan sholawat kepada Ibrahim dan keturunannya. Nama mereka langgeng, harum semerbak dalam peradaban manusia. Betapa dahsyat kekuatan teladan dan keimanan sebuah keluarga.

Ismail yang masih belia itupun taat dan penuh suasana dialog yang bisa kritis. Dalam banyak hal, Ismail tentu mendapatkan banyak teladan dari Ibrahim, seorang yang terkenal karena keimanannya ditopang dengan kemampuan berpikir kritis.

Ibrahim bekerja melayani masyarakat, memberikan pencerahan kepada banyak orang dengan keteladanan, ceramah dan dakwahnya. Hampir semua titik di Timur Tengah pernah Ibrahim kunjungi.

Di sisi lain, Ismail inipun banyak ditinggal oleh Ibrahim. Ibunyalah yang paling berperan besar dalam pembentukan karakter Ismail.

Ketika Ibrahim tak berada di samping mereka, Hajar menjadi sosok perempuan mandiri, tegar, dan menghadirkan sosok ayah kepada Ismail lewat cerita-cerita teladan sang ayah.

Hasil didikan mereka terlihat walau masih belia. Ismail taat tanpa syarat karena memang tahu bahwa Ibrahim mengorbankan dirinya semata-mata karena perintah Allah: berbuat untuk umat, untuk masyarakat, yang ternyata efeknya sepanjang masa.

Pelajaran penting bagi kita, bila kita berharap orang tua dan keluarga seperti Ibrahim dan Hajar, serta anak-anak seperti Ismail, maka sebagai orang tua kita harus mulai memberikan contoh, memberikan teladan.

Sungguh beruntung Ismail. Ia mendapatkan teladan dari kedua orang tuanya, Hajar dan Ibrahim.

Semoga peringatan Idul Adha ini bukan saja pengingat tentang pentingnya kurban, tapi juga jadi pengingat untuk kita tentang pentingnya pendidikan dalam keluarga.

Sekali lagi, Selamat Idul Adha dan salam hangat dari Mina.‎

Anies Baswedan, Fery Farhati & Ibunda Aliyah

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...