Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 26 Sep 2017 - 22:31:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Isu Komunis Disebut Sudah tak Laku Dijual

242017-09-26-PHOTO-00000907.jpg
Diskusi "Peran Media dan Ormas Islam Dalam Mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil Alamiin Guna Memperkokoh NKRI dan Pancasila di Jakarta, Selasa (26/9/2017) (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang belakangan ini marak diteriakan, sudah tidak laku lagi dijual. Kalau pun ada tokoh-tokoh politik yang tetap memainkan isu ini, publik tak akan simpati lagi pada yang bersangkutan.

Penegasan ini disampaikan Staf Ahli Menkopolhukam, Sri Yuwanto saat berbicara dalam Diskusi Publik bertema "Peran Media dan Ormas Islam Dalam Mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil Alamiin Guna Memperkokoh NKRI dan Pancasila" yang diselenggarakan Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Gedung Dewan Pers Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017).

Dia pun meminta 4 konsensus bangsa yang saat ini tengah digoyang dengan berbagai gerakan-gerakan yang bersifat ideologis dan harus segera ditangani oleh pemerintah bekerjasama dengan masyarakat.

"Saya kira anak-anak muda yang merupakan komponen bangsa harus ikut berpartisipasi dalam memperkuat negara secara ideologis untuk memperkuat landasan pembangunan yang akan datang," katanya.

Yuwanto pun memuji peran KMI dalam membuat diskusi publik yang mengingatkan anak muda dan mahasiswa yang berpendidikan agar senantiasa memperkokoh dan memperkuat NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD’45 yang merupakan 4 Pilar Bangsa Indonesia.

"Selain itu, media juga punya peran sangat penting bersama dengan masyarakat untuk saling memperkuat bangsa ini," ucapnya sambil menambahkan bahwa Islam atau politik Islam memainkan peran penting sejak sebelum kemerdekaan sampai hari ini.

Ia pun berpesan agar sebaiknya para elit politik, tokoh publik, berpolitik secara sehat dan santun, dengan tidak menghalalkan segala cara hanya karena ingin memenangkan Pilpres 2019.

"Lagi pula, sampai saat ini Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), masih berlaku. Jadi tak perlu khawatir PKI akan bangkit," tambahnya.

Kesempatan sama, Ketua Litbang PP GP Anshor, Hasanuddin memprediksikan kelompok-kelompok yang memainkan isu PKI, kemungkinan besar akan ditinggalkan pemilihnya.

"Mengapa? Isu PKI sudah basi. Sudah tak relevan dengan kondisi bangsa Indonesia sekarang ini. Janganlah isu PKI kembali diungkit-ungkit. Kalau mereka tetap memaksakan kehendak, mereka pasti ditinggal pemilihnya saat Pilpres," katanya.

Sementara itu Mohammad Anthoni dari Kantor Berita Antara menyarakan kepada media massa bersikap bijak dengan tidak memuat berita-berita yang berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

"Media massa sebaiknya tidak memuat berita-berita yang berpeuang memicu konflik di tengah masyarakat. Kalau ingin menjadi media yang Rahmatan Lil Alamin, maka media yang bersangkutan harus meniru sifat utama Nabi Muhammad SAW, yakni sidiq, amanah, tabliq, fatonah," pungkasnya. (icl)

tag: #pki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement