JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Isu perombakan kabinet (reshuffle) belakangan ini mengemuka. Namun, politikus PKS Nasir Djamil menilai, reshuffle tidak memperbaiki kinerja pemerintah Jokowi-JK, malahan akan menimbulkan persepsi politik yang buruk.
"Saya kira reshuffle tidak akan menguntungkan, tidak akan membuat (pemerintahan) Jokowi lebih baik. Justru kalau reshuffle itu akan terkesan bahwa tukar guling, politik dagang sapi, sedang dilakukan oleh presiden untuk mengamankan posisinya di 2019," kata Nasir di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Nasir juga menegaskan PKS tidak akan merapat ke pemerintahan dan tak menginginkan posisi menteri.
"Mudah-mudahan tidak. Karena sejak awal kita katakan menjadi oposisi. Jadi enggak tertarik (kursi menteri) lagi lah," ucapnya.
Anggota DPR Komisi III itu juga mengisyaratkan PKS akan menjadi oposisi hingga Pilpres 2019 mendatang.
"Ya sampai 2019 kita puasa. Kita puasa. Jadi kita puasa, dan mudah mudahan puasa kami ini mendapat pahala," katanya.
Mengenai tahun 2019, ia belum dapat memastikan apakah PKS tetap akan menjadi partai oposisi atau menjadi partai pendukung pemerintah.(yn)