Berita
Oleh M Anwar pada hari Sabtu, 18 Nov 2017 - 14:59:07 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengamat Ini Ramalkan Setnov Segera Mundur dari Jabatannya

551688278008.jpg
Ketua DPR Setya Novanto (Sumber foto : Dok Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kasus korupsi e-KTP yang membelit tersangka Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) semakin menarik untuk diikuti. Apalagi ada drama buron dan tabrakan dengan tiang listrik yang semakin seru untuk disimak.

Namun demikian, Direktur Eksekutif Polcomm Institute, Heri Budianto memprediksi kalau Setnov akan segera mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum Golkar.

Dia mengatakan status Novanto yang kini telah menjadi tahanan KPK akan mempercepat proses pengunduran dirinya dari kursi kepemimpinan partai. Sementara di DPR, status tahanannya akan membuat fungsi legislatif Novanto terhambat.

"Tidak ada satu peristiwa yang enggak ada ujungnya. Rata-rata kalau sudah di dalam (penjara), banyak pembisiknya, akan mengundurkan diri," ungkap Heri dalam diskusi SindoTrijaya di Jakarta, Sabtu (18/11/2017).

Setya Novanto diketahui resmi ditahan KPK per Jumat, 17 November 2017. Penahanan tersebut akan berlangsung selama 20 hari hingga 6 Desember 2017. Setya Novanto sendiri saat ini masih dalam perawatan pasca kecelakaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Heri melanjutkan, demi Golkar, Novanto harus menghadapi kasus yang dihadapinya. Selain itu, Novanto pun harus legowo, menyerahkan kepemimpinan partai kepada tokoh lain di dalam tubuh Golkar. Sebab, tak dapat dipungkiri, pusaran kasus korupsi proyek E-KTP berimbas pada citra dan elektabilitas Golkar.

"Pak Setya Novanto harus legowo. Dengan adanya musibah seperti ini, lalu publik memberi respon negatif, kalaulah ini ada skenario, hentikanlah. Hadapi proses ini, kasihani DPR, kasihani Golkar," kata Heri.

Menurut Heri, jadi penting bagi Golkar untuk segera memilih pemimpin partai yang baru. Sebab, tahun pemilu semakin dekat. Pada 2018 mendatang, 171 daerah akan menggelar Pilkada serentak yang kemudian diikuti dengan Pemilu serentak pada 2019.

"Karena konsolidasi, konstilasi politik makin dekat, kontestasi juga makin dekat," kata dia. (aim)

tag: #korupsi-ektp  #kpk  #kpk-vs-setnov  #partai-golkar  #setya-novanto  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement