Berita
Oleh Sahlan pada hari Senin, 23 Mar 2015 - 21:27:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Kubu Agung: Jangan Paksa Kami Mengeluarkan Kalian dari Golkar

98Untitled1.jpg
Leo Nababan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setelah ditolak Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie di DPR, kubu Agung Laksono geram. Adalah Leo Nababan, Ketua DPP Golkar hasil Munas Ancol ini mengancam Golkar kubu ARB.

Menurut Leo, kader Golkar kubu Aburizal Bakrie di DPR mesti bisa legowo atas keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly. Bila tidak, ia tak segan-segan mengancam pemecatan.

"Saya minta beberapa kader yang masih berpikir di luar keputusan Mennkumham untuk berpikir ulang. Jangan paksa kami untuk mengeluarkan dari kader Golkar," kata Leo di DPP Golkar, Jl. Anggrek Nelli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (23/03/2015).

Leo mengatakan, apabila masih ada penolakan dari sejumlah anggota Fraksi Partai Golkar di DPR RI atas keputusan Menkumham, hal itu menunjukkan tidak taat hukum.

"Seluruh anggota fraksi sudah dewasa sehingga bisa taat asas dan taat hukum. Kami minta kesadaran hukum didahulukan. Pemimpin baru Golkar sudah ada dan sudah jelas secara hukum," katanya.

Diketahui, Agung Laksono memang langsung mengajukan perombakan di DPR. Namun pengajuan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Pimpinan DPR.

Menurut Agung, surat keputusan Menkumham menjadi dasar bagi pihaknya untuk melakukan perubahaan susunan Fraksi Partai Golkar di DPR RI, terhitung sejak Senin hari ini.

Agung mengklaim dalam kepengurusan baru, pihaknya juga telah merangkul nama-nama yang sebelumnya dikenal sebagai loyalis Aburizal Bakrie. (Iy)

tag: #konflik golkar  #fraksi golkar  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Akademisi: Proyek Jalan Trans Halmahera Menguntungkan Perusahaan Tambang, Bukan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 04 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Astuti N Kilwouw menilai proyek pembangunan Jalan Trans Halmahera bukan ditujukan untuk kepentingan rakyat, melainkan ...
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...