Opini
Oleh Faizal Assegaf (Ketua Progres 98) pada hari Jumat, 22 Des 2017 - 18:19:47 WIB
Bagikan Berita ini :

Demi Sekularisme Silakan Jokowi Jadi Pembina LGBT

26IMG_20171218_230505.jpg
Faizal Assegaf (Ketua Progres 98) (Sumber foto : Istimewa )

Indonesia tengah memasuki petaka sekularisme dan liberalisme yang sangat mengkhawatirkan. Problem yang dihadapi rakyat terus menumpuk.

Situasi yang dihadapi bukan hanya persoalan kesenjangan dan ketidakadilan sosial-ekonomi, tapi juga kecemasan atas mewabahnya perilaku LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).

Ironinya rezim Jokowi dan elite bangsa tampaknya kian kehilangan moralitas dan tanggungungjawab. Bahkan sebaliknya terlibat dalam aneka kejahatan bernegara.

Pembiaran terhadap masalah LGBT makin mempertegas bahwa rezim Jokowi hanya mengejar target pencitraan dan mengabaikan keresahan rakyat.

LGBT merupakan proyek sekularisasi yang dipaksakan untuk menghardik nurani umat dengan target merusak tatanan budaya serta kesucian ajaran agama.

Wajar jika umat Islam gusar dan tergerak menyoroti bobroknya perilaku rezim Jokowi. Tegasnya Jokowi dituding telah membiarkan bahkan terlibat mempercepat misi sekularisasi NKRI.

Modus-modus kejahatan terhadap umat Islam dalam praktek kekuasaan yang menyimpang tersebut sangat berbahaya bagi kelangsungan bernegara.

Pembiaran terhadap masalah LGBT menunjukan bahwa ideologi Pancasila yang getol disuarakan oleh penguasa hanyalah slogan tanpa penghayatan dan tindakan konkret.

Klaim bahwa rezim Jokowi dan loyalisnya adalah pancasilais hanyalah kamuflase. Fakta menunjukan mereka justru sejatinya adalah misionaris sekularisme.

Kalau sudah demikian, silakan Jokowi tampil jadi pembina LGBT agar misi politiknya yang dicurigai berbau komunis menjadi jelas dan terang.(*)

TeropongKita adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongKita menjadi tanggung jawab Penulis.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...