Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 08 Jan 2018 - 05:29:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Lulung Dirayu Sohibul Iman Agar Gabung ke PKS

80IMG_20180108_110632.jpg
Abraham "Lulung" Lunggana bersama Presiden PKS Sohibul Iman (Sumber foto : Alfian Risfil/TeropongSenayan )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kisruh berkepanjangan di tubuh PPP, membuat Ketua DPW PPP DKI versi SK Bandung, Abraham 'Lulung' Lunggana banyak mendapatkan tawaran dari partai lain untuk bergabung. Kali ini, tawaran tersebut datang dari Presiden PKSSohibul Iman.

Haji Lulung, panggilan akrabnya mengaku diajak untuk bergabung ke partai dakwah itu.Ajakan tersebut, kata dia, disampaikan Sohibul saat keduanya bertemu di acara resepsi penikahan putra bungsu pengusaha M Aksa Mahmud,‎Muhammad Subhan Aksa (32) dengan wanita pujaannya Allida Alexandra Nurlutfia (29) atau lebih populer dikenal Alexandra Asmasoebrata, di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (7/1/2018) malam.

"Tadi saya sempat ngobrol-ngobrol dengan Pak Sohibul Iman. Beliau ngajak saya bergabung (ke PKS)," kata Haji Lulung melalui sambungan telepon.

Atas ajakan tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI ini mengaku menyambut baik dan sekaligus menyampaikan terima kasih kepada orang nomor satu di PKS. Haji Lulung mengaku masih akan pikir-pikir untuk menerima tawaran tersebut.

"Kepada beliau, ya.. saya sampaikan terima kasih dan saya akan mempertimbangkan tawaran yang terhormat ini," Haji Lulung menjelaskan.

Diketahui, Haji Lulung memang mulai kebanjiran tawaran untuk bergabung ke partai lain sejak Ketua Umum DPP PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz resmi memecatnya sebagai kader PPP DKI.

Penyebabnya adalah karena Haji Lulung dianggap melanggar perintah partai untuk mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang pada Pilkada DKI 2017 lalu menyandang status terdakwa penista agama Islam.

Sejak saat itulah Haji Lulung rame-rame digoda partai lain. Hal itu tak lepas dari nama besar Haji Lulung yang sepak terjangnya sudah dikenal luas tidak hanya di dunia perpolitikan Ibu Kota, tetapi juga di level nasional.

Haji Lulung sebelumnya, sempat digoda oleh Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat itu, sebuah kalimat candaan disampaikan SBY kepada Lulung, 'Jika ditinggalkan teman lama, carilah teman baru'.

Namun, Haji Lulung hanya menjawab diplomatis. "Saya kader PPP dan dibesarkan oleh PPP," hanya itu jawaban Lulung. Singkat, Padat dan penuh makna seakan dia menegaskan tidak mudah berganti jaket.

Selanjutnya, Partai Gerindra juga tak mau kalah. Haji Lulung juga sempat diajak bergabung ke partai besutan Mantan Danjen Kopasus, Prabowo Subianto. Namun, sekali lagi Lulung bergeming. Ia masih mengaku setia kepada PPP.

Haji Lulung, memang dikenal bukan nama sembarangan di partai berlambang Ka’bah itu. Ia adalah kader senior yang faham betul terhadap langkah politiknya.

Kesetiaan dia sudah tidak diragukan lagi. Ia adalah kader yang loyal kepada partainya sejak masih pertama kali terjun ke dunia politik.

Tapi politik adalah hitung-hitungan. Jika sebelumnya Haji Lulung bisa berkilah bahwa dia istiqomah di PPP dan tak akan meninggalkan Rumah Besar Ummat Islam, namun pemilu 2019 kian dekat.

Akankah tokoh Tanah Abang yang dikenal dekat dengan Anies-Sandi itu kembali menolak tawaran PKS?(yn)

tag: #pks  #ppp  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...