JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komika Joshua Suherman dipolisikan Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) ke Bareskrim Polri. Mantan penyanyi cilik itu diduga telah melecehkan agama saat membawakan materi stand up comedy.

Selain Joshua, Komika Ge Pamungkas juga terancam dipolisikan. Namun pelapor belum sempat mendatangi Bareskrim Polri lantaran ada urusan yang belum terselesaikan.

Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengimbau Joshua dan Ge Pamungkas agar bijak memilih materi komedi sehingga tidak memancing pro kontra di mata masyarakat.

"Kepada publik figur sebaiknya hati-hati, punya self censorship dan menahan pada hal sensitif terutama SARA. Karena mudah menimbulkan pertentangan di antara kita," imbau Din saat ditemui di Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Terlepas dari itu, Din meminta masyarakat tak perlu reaktif menanggapi video stand up Ge Pamungkas dan Joshua Suherman.

Toh video yang beredar di media sosial juga sudah terpotong-potong. Alhasil, masyarakat tidak memahami materi yang disampaikan dua komika tersebut secara utuh. Di samping itu, baik Ge maupun Joshua juga sudah meminta maaf kepada masyarakat.

"Apalagi yang bersangkutan sudah meminta maaf dan masalahnya tidak terlalu besar. Dia nampak terpeleset lidah dan minta maaf ya dimaafkan saja," tutup Din.

Pelaporan terhadap Joshua berawal dari tayangnya sebuah program berjudul 'ROASTING Cherly ex Cherrybelle by Joshua' di akun YouTube bernama Majelis Lucu.

Di dalam acara tersebut, Joshua tengah membandingkan popularitas Cherly dan Annisa, keduanya adalah mantan anggota grup vokal Cherrybelle. Di dalam salah satu kesempatan, Joshua menyimpulkan bahwa kalahnya popularitas Cherly dari Annisa adalah akibat perbedaan agama.

"Gue selalu mikir, kenapa Annisa selalu unggul dari Cherly. Sekarang gue ketemu jawabannya. Makanya, Che. Islam," sebut Joshua yang ditimpali kalimat "Allahu Akbar" oleh salah satu rekannya.

Ucapan Joshua di video tersebut langsung disambut gelak tawa, baik oleh Cherly maupun para penonton yang hadir di lokasi.

"Karena... Karena, di Indonesia ini ada satu hal yang tidak bisa dikalahkan. Mayoritas... Mayoritas..." tutup Joshua. (aim)