Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 19 Jan 2018 - 07:36:28 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR Minta Kementan Jujur Soal Data Pangan

89penjualberas.jpg
Penjual beras (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi IV DPR, Ichsan Firdaus, meminta Kementerian Pertanian jujur soal data pangan. Pemerintah mengklaim ada surplus produksi pangan padahal harga beras naik cukup tinggi di atas harga eceran tertinggi.

"Saran saya, jujurlah dengan data. Jangan ada akrobatik yang menciptakan 'hantu-hantu' yang tidak selesai," katanya dalam diskusi Pusat Kajian Pertanian Pangan & Advokasi, bertajuk "Mudah Mainkan Data Pangan", di Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Dia menjelaskan, selama tiga tahun terakhir, saat ada gejolak harga beras dan kebijakan impor, selalu ada "hantu" yang bergentayangan dalam masalah itu.

Hantu yang dimaksud yakni klaim surplus, spekulan, dan mafia beras. Menurut politisi Partai Golkar itu, selama tiga tahun terakhir, masalah itu kerap kali muncul namun belum ada upaya pemerintah mengatasinya, terutama terkait spekulan.

"Selama tiga tahun ini, itu (masalah) tidak pernah selesai. Saya tidak tahu apa yang dilakukan pemerintah," katanya.

Sebagai komisi yang melakukan pengawasan terhadap sektor tersebut, Ichsan terlihat kecewa dengan kinerja produksi pertanian. Pasalnya, anggaran pertanian juga disebutnya cukup besar.

"Kalau bicara produksi, kami gunakan anggaran Rp20 triliun hingga Rp30 triliun untuk pertanian. Nilainya bahkan lebih besar dibanding periode 2009-2014. Tapi hasilnya seperti ini," katanya.

Ichsan juga menyebut perdebatan mengenai siapa yang seharusnya merilis data pangan justru menunjukkan tidak adanya koordinasi di kalangan pemerintah.

"Setidaknya jangan sampaikan sesuatu yang semestinya tidak harus disampaikan. Nah hal seperti ini yang jadi akumulasi selama tiga tahun," katanya.

Ichsan menambahkan, ada kekhawatiran masalah beras dipolitisasi lantaran tahun ini adalah tahun politik. Ia meminta polemik terkait beras bisa segera diselesaikan.

Ketidaksinkronan data pangan membuat publik bingung di tengah terus harga beras melonjak.

Pemerintah bahkan memutuskan untuk mengimpor 500.000ton beras khusus dari Thailand dan Vietnam untuk memperkuat stok. Sementara Kementerian Pertanian mengklaim stok beras surplus dan tidak ada kenaikan harga. (Ant/icl)

tag: #harga-pangan  #impor-beras  #kementerian-pertanian  #komisi-iv-dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...