Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 03 Apr 2015 - 20:47:51 WIB
Bagikan Berita ini :

FUI Geram Atas Pemblokiran Situs Islam

5Blokir Internet.jpg
Pengguna internet (Sumber foto : dok.teropongsenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pemblokiran situs-situs Islam yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atas rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme membuat geram sejumlah ormas Islam. Tindakan ini jelas memancing amarah umat Islam karena dituding menyebarkan paham radikal.

Menurut Sekretaris Jendral Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad al Khaththath, pemerintah harus segera mencabut pemblokiran situs-situs Islam tersebut. Karena inskonstitusional dan terkesan anti demokrasi. "Kami sangat tidak setuju. Malah prihatin atas pemblokiran situs media Islam tersebut atas nama apapun," katanya kepada TeropongSenayan melalui keterangan pers, Jum,at (3/4/2015).

Khaththath menjelaskan pihaknya menolak aksi pemblokiran tersebut. Karena langkah itu sama sekali tidak memiliki landasan hukum, baik secara syar'i maupun konstitusional. "Tudingan radikal terhadap situs tertentu jelas tidak ada dasar hukumnya. Larangan itu lebih bersifat sentimen politis," pungkasnya. (ec)

tag: #Blokir Website Islam  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Langkah Waka DPR 'Walk Out' Dari Pelantikan Rektor UPI Dinilai Tegakkan Nasionalisme di Dunia Pendidikan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 17 Jun 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal yang meninggalkan acara prosesi pelantikan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung, Jawa Barat, dinilai ...
Berita

Waka Komisi X DPR Soal Polemik Perkosaan Massal di ‘98: Jangan Hapus Tragedi Kemanusiaan yang Nyata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian menanggapi pernyataan kontroversial Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada perkosaan massal dalam tragedi Mei 1998. ...