JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kulit merupakanorgan terbesar tubuh yang melindungi organ lainnya dari paparan matahari, debu, polusi dan lainnya. Hal ini dapat membuat kondisi kulit berubah menjadi dehidrasi.
Selama ini masih banyak yang menganggap kulit dehidrasi sama dengan kulit yang kering. Padahal, kulit kering merupakan jenis kulit bawaan dari lahir. Sedangkan kulit dehidrasi kondisi kulit yang bersifat sementara karena polusi,perubahan suhu udara, atau paparan sinar matahari.
Menurut Spesialis Produk Orfilame Indonesia, TussyAnggraini, polusi membawa dampak yang sangat buruk pada kulit. "Tidak hanya memicukulit menjadi dehidrasi, tapi juga penuaan dini, hilangnya cahaya kulit serta menurunkan tingkat kelembapan kulit, ujarnya di Hotel Kempinski, Jakarta.
Lebih lanjutTussymenambahkan, semua jenis kulit dari kulit kering sampai kulit berminyak dapat berubah menjadidehidrasi.Untuk itu, sangat penting untuk melihat tanda-tanda kulit dehidrasi.
“Kulit akan tampak kusam dan kasar. Selain itu, kulit juga akan terasa sangat tidak elastis, kering dan mudah iritasi,” ujarnya.Misalnya, saat mencuci wajah dan dikeringkan dengan menggunakan handuk, kulit akan terasa perih.
Jika kondisi seperti ini dibiarkan kulit terasa kaku dan kerutan akan terlihat jelas di bagian wajah tertentu. Tak hanya kerutan, sumbatan kotoran dan minyak pada wajah membuat kulit rentan berjerawat.
"Pasti akan terlihat lebih menua dan kerutan tampak lebih dalam,” tutur Tussy Inggriani.
Untuk mencegah penuaan dini karena dehidrasi, gunakan produk-produk yang mengandung bahan pengikat air untuk menghidrasi kulit.Ciri-ciri produk yang dapat membuat kulit terhidrasitersebut biasanya bertekstur ringan dan dapat membantu menyejukkan kulit. (aim)