JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Seringkali kita diributkan tentang kebaikan dan keburukan kopi bagi tubuh. Sebut saja persoalan hipertensi atau darah tinggi. Terdapat penelitian yang menyebutkan baik, namun di sisi lain ada juga penelitian yang menyangkalnya.
Merasa terpacu untuk menyelesaikan perdebatan itu, Pakar Epidermiologi Universitas Catania, Italia Giuseppe Gross dan timnya mempelajari 127 meta-analisis independen untuk dapat menyelidiki efek kesehatan yang berasal dari kopi.
Studi ini pun melakukan pengujian acak, namun mayoritas memakai metode observasi terhadap kebiasaan meminum kopi dan kafein.
Dirilis dalam Annual Review of Nutrition, tim peneliti tersebut mendapatkan hasil bila tak ada satu pun studi yang mempelihatkan bukti kebaikan dan keburukan kopi dalam tingkat yang meyakinkan.
Namun, beberapa studi menyebutkan jika kebiasaan minum kopi bisa mengurangi risiko kanker dari 2 hingga 20 persen yang bergantung dari jenis kanker yang diidap pasien dengan kadar nilai memungkinkan.
Hasil penelitian pun memperoleh hasil bila kopi terbukti ampuh mengurangi risiko penyakit jantung sampai 5%, Parkinson dan diabetes sampai 30%. Risiko kematian yang lebih rendah pun dialami oleh orang yang gemar mengonsumsi kopi.
Meski terbukti baik, tetap saja ada catatan penting yang tak boleh dilanggar. Seperti pelarangan minum kopi untuk ibu hamil. Beberapa penelitian mengungkapkan jika keguguran mempunyai risiko yang tinggi dikarenakan kopi.
Janin di dalam perut ibu tak mepunyai enzim yang bisa mengolah kafein. Hal itu berakibat kafein terakumulasi sehingga menimbulkan keguguran. (aim)