Berita
Oleh M Anwar pada hari Senin, 05 Mar 2018 - 12:05:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Istana Anggap Permintaan Habibie Tak Berlebihan

34johan-budi2.jpg
Johan Budi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Staf Khusus Presiden Johan Budi menilai, permintaan Presiden RI ke-3 BJ Habibie kepada Presiden Jokowi untuk meminta pendampingan dari dokter kepresidenan selama menjalani perawatan di Jerman tidak berlebihan.

"Saya kira permintaannya memang tidak berlebihan, memang harus didampingi," kata Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/3/2018).

Saat berkomunikasi dengan Presiden Jokowi melalui sambungan telepon pada Minggu (4/3/2018), Habibie menyampaikan keinginannya untuk mendapat pendampingan dari tim dokter kepresidenan dan Paspampres selama menjalani perawatan medis di Jerman.

Presiden memenuhi permintaan tersebut dan mengutus Prof. Dr. Lukman Hakim, SpPD-KKV, SpJP, Kger, seorang spesialis jantung dan pembuluh darah dari tim dokter kepresidenan, ke Jerman bersama anggota Paspampres.

"Berdasarkan UU tentang biaya kesehatan presiden, mantan presiden, wakil presiden, dan mantan wapres memang ada kewajiban. Saya tidak tahu seberapa besar. Tapi yang pasti jangan dilihat itunya, dilihat perhatian Pak Presiden kepada Pak BJ Habibie sehingga Pak Presiden langsung menelpon Beliau begitu mendengar kabar Pak BJ Habibie dirawat di rumah sakit," kata Johan merujuk pada Undang-Undang No.7/1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Presiden Jokowi juga telah memerintahkan Menteri Sekretaris Negara untuk memastikan pemerintah memberikan pelayanan terbaik dan menanggung seluruh biaya perawatan presiden ketiga RI itu.

Mantan Presiden Habibie dibawa ke Jerman pada 2 Maret. Ia didiagnosis mengalami kebocoran pada klep jantung, membuat air menumpuk di paru-paru sehingga dia kesulitan bernafas dan tekanan darahnya naik.(yn/ant)

tag: #habibie  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...