JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pergantian Ketua Fraksi Partai Golkar (PG) DPR dari Robert J Kardinal kepada Melchias Marcus Mekeng memantik polemik di internal partai beringin tersebut.

Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) menilai, pergantian tersebut menimbulkan anggapan bahwa Ketua Umun Golkar Airlangga Hartarto sengaja melindungi Mekeng dari kasus megaskandal korupsi e-KTP.

"Ini dapat merusak citra Partai Golkar kembali," tegas Inisiator GMPG Sirajudin Abdul Wahab bersama inisiator lain di Kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2018).

Menurut dia, pergantian tersebut merupakan murni keinginan Airlangga, karena terkesan mendadak dan tanpa melalui mekanisme dan prosedur rapat internal DPP, sebagaimana diatur dalam peraturan organisasi.

"Hal itu juga menunjukkan bahwa kepemimpinan Golkar di bawah Airlangga sama sekali tidak mencerminkan adanya perubahan dalam tata kelola organisasi menjadi lebih baik dan sehat," papar Sirajudin.

Ia melihat, Menteri Perindustrian itu masih melestarikan budaya pendekatan kekuasaan oligarki dalam membangun partai.

Lebih jauh lagi, Sirajudin menuturkan, bahwa pergantian itu juga menambah keyakinan publik bahwa Airlangga tidak konsisten dan telah keluar dari janjinya membangun 'Golkar Bersih', sebagaimana yang dia janjikan pada kampanye Munaslub PG.

"Mungkin karena keinginan Airlangga untuk menempatkan Mekeng itulah yang menyebabkan kata Golkar Bersih dihilangkan dalam Slogan Partai Golkar saat ini," tandasnya.

Diketahui, Melchias Marcus Mekeng kerap disebut mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin ikut terlibat dalam kasus megaskandal korupsi e-KTP.(yn)