JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, penggunaan utang pemerintah sudah dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan pengelolaan APBN yang selama ini berlaku.
"Bagi mereka yang menganjurkan agar pemerintah berhati-hati dalam menggunakan instrumen utang, maka anjuran itu sudah sangat sejalan dengan yang dilakukan pemerintah," kata Sri Mulyani dalam pernyataan tertulis, Jumat (23/3/2018) malam.
Sri Mulyani mengatakan, penggunaan utang merupakan bagian dari pengelolaan APBN yang dilakukan secara bertahap dan hati-hati, agar perekonomian tidak mengalami kejutan dan mesin ekonomi menjadi melambat.
Menurut dia, penggunaan utang bersama dengan pajak merupakan instrumen kebijakan fiskal yang dimanfaatkan pemerintah guna memperbaiki sarana infrastruktur, pendidikan, kesehatan maupun jaminan sosial.
"Oleh karena itu, hanya menyoroti instrumen utang tanpa melihat konteks besar dan upaya arah kebijakan pemerintahan jelas memberikan kualitas analisis dan masukan tidak lengkap dan bahkan dapat menyesatkan," jelas Sri Mulyani.
Menurut dia, sangat penting untuk mendudukan masalah agar masyarakat maupun elite politik tidak terjangkit histeria dan kekhawatiran berlebihan yang menyebabkan kondisi masyarakat menjadi tidak produktif.
"Kecuali kalau memang tujuan mereka yang selalu menyoroti masalah utang adalah untuk membuat masyarakat resah, ketakutan dan menjadi panik, serta untuk kepentingan politik tertentu," katanya.
Ia menambahkan, utang saat ini tergolong aman lantaran masih jauh dibawah ketentuan Undang-Undang Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003.(yn/ant)