SEMARANG (TEROPONGSENAYAN)-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memantau kesiapan operasional terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang untuk menyambut angkutan lebaran tahun 2018.
PT Angkasa Pura I mulai mengoperasikan terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang secara fungsional pada pekan depan.
Terminal baru berkonsep ecogreen itu mampu menampung 6,9 juta penumpang per tahun, naik signifikan dari kapasitas terminal lama yang hanya 800 ribu penumpang per tahun.
“Kita patut bersyukur Bandara baru sudah dipastikan telah siap melayani penumpang dan tanggal 8 atau 9 Juni 2018 nanti sudah siap beroperasi. Saat ini progress pekerjaan sudah mencapai 97% dan sudah bisa melayani pemudik di lebaran nanti. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong percepatan konektivitas udara serta melayani kebutuhan masyarakat. Terima kasih kepada Angkasa Pura I yang terus berupaya agar pembangunan selesai tepat waktu dan bisa melayani masyarakat terutama di Lebaran 2018,” ungkap Rini dalam siaran persnya, Jumat (1/6/2018).
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menambahkan, meskipun pengerjaan terminal baru Bandara Ahmad Yani sudah mencapai 97 persen, terminal baru ini sudah memenuhi syarat minimum pengoperasian bandara dari tim verifikasi Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
"AP 1 melakukan upaya percepatan pembangunan bersama pihak terkait. Karena, pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani merupakan salah satu proyek strategis nasional," tutur dia.
Proyek pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menelan dana investasi Rp 1,96 triliun yang digarap sejumlah BUMN kontruksi yaitu PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT PP, PT Nindya Karya dan PT Abipraya.
Terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani, memiliki luas 58.652 m2. Atau hampir sembilan kali lebih besar ketimbang terminal eksisting yang hanya 6.708 m2. Luasan apron baru mencapai 72.522 m2, dari sebelumnya 29.032m2. Apron baru ini dapat menampung 12 pesawat narrow body.
Tak hanya itu, lahan parkir di terminal baru ini lebih luas hampir 4 kali lipat dari sebelumnya yaitu seluas 43.633 m2 dan bisa nampung hingga 1.200 mobil.
Penambahan pelayanan lainnya antara lain aviobridge 3 unit, penggunaan passanger mover system, Baggage Handling System, dan Airport Operation Control Center (AOCC).
Faik Fahmi menambahkan, dalam melayani mudik 2018, posko terpadu angkutan lebaran tahun 2018 akan diselenggarakan di terminal yang baru pada tanggal 7 – 24 Juni 2018 dengan melibatkan ratusan personil yang terdiri dari pegawai Angkasa Pura I, Airnav, anak perusahaan, TNI, Polri dan beberapa petugas lainnya.
"Kami menyediakan fasilitas tambahan bagi penumpang seperti moda transportasi berupa taksi bandara, BRT Trans Semarang dan Rent Car. Kami juga memyediakan 400 takjil gratis di terminal kedatangan dan keberangkatan,” ujarnya.
Rata-rata pergerakan pesawat yang datang maupun berangkat dari Bandara Ahmad Yani adalah sebanyak 120 pergerakan per harinya.
Sedangkan jumlah penerbangan tambahan (extra flight) yang ada di Bandara Ahmad Yani selama musim mudik lebaran berjumlah 13 flight dengan rute Pangkalan Bun, Jakarta, Balikpapan, Denpasar dan Surabaya dari maskapai Nam Air, Sriwijaya Air, Trigana Air, Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air dan Batik Air.
Puncak arus mudik lebaran pada tahun 2018 diprediksi pada tanggal 8 dan 9 Juni 2018. Pergerakan pesawat, penumpang dan kargo saat posko angkutan lebaran tahun 2018 diprediksi akan naik 8 persen dibandingkan dengan tahun lalu.(yn)