Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Kamis, 07 Jun 2018 - 22:37:34 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Strategi Pemerintah Hadapi Gelombang Arus Mudik 2018

50ilustrasimudik.jpg
Ilustrasi Mudik (Sumber foto : ist)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemerintah menyiapkan infrastruktur dan sarana transportasi pendukung guna menghadapi gelombang arus mudik dan balik Lebaran 2018.

Persiapan infrastruktur diantaranya pengoperasian Tol Trans Jawa dan Trans Sumatra sebagai jalur andalan arus mudik dari arah Jabodetabek menuju Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra.

Di samping itu, pemerintah juga menambah armada angkutan umum, baik untuk darat, KA, laut, maupun udara serta menyelenggarakan program mudik gratis.

Persiapan tersebut, terutama untuk mengantisipasi kenaikan jumlah pemudik.

"Perkiraan kenaikkan jumlah pemudik tidak terlepas dari lamanya cuti bersama yang mencapai tujuh hari, atau total libur mencapai 10 hari. Yaitu dari tanggal 11 hingga 20 Juni 2018. Cuti bersama itu sendiri berlangsung pada tanggal 11, 12, 13, 14, 18, 19 dan 20 Juni 2018, sedangkan pelaksanaan Idul Fitri tepat pada tanggal 15-16 Juni," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ( BPTJ ) Kementerian Perhubungan, Carlo Manik pada acara Forum Promotor di Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Pemudik yang menggunakan moda transportasi darat mencapai 8,09 juta orang, yang menggunakan KA sebesar 4,63 juta orang, pengguna moda udara diperkirakan sebesar 5,75 juta orang, dan transportasi laut seabnyak 1,77 juta orang. Sedangkan pemudik dengan menggunakan sepeda motor diperkirakan mencapai 6,39 juta orang, naik dari tahun 2017 yang mencapai 4,78 juta orang.

Sementara itu Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memperkirakan daerah Semarang akan menjadi titik macet terbaru.

Ketua Bidang Advokasi MTI, Darmaningtyas menuturkan pada arus mudik 2017 lalu, Tol Trans Jawa dari arah Jakarta – Semarang, yang operasional baru sampai Brebes Timur (Brexit), dan fungsionalnya sampai di Pemalang. Tapi sekarang sampai Pemalang sudah operasional, sedangkan Pemalang – Semarang fungsional.

Bedanya, mudik 2017 lalu fungsionalnya berdebu dan kecepatan maksimal 40 km/jam saja, sekarang fungsional tidak berdebu dan kecepatan dapat 60 km/jam.

"Jadi meskipun sebagian masih fungsional, tapi arus mudik Jakarta – Semarang tahun 2018 ini akan melintasi jalan tol terus. Konsekuensinya, dibutuhkan rest area yang lebih banyak dan luas lagi agar pemudik tidak mendapatkan kesulitan untuk istirahat," ujar dia.

Terkait dengan pemungsian tol hingga Semarang, maka titik kemacetan akan bergeser ke Semarang. Di sini akan terjadi titik temu kendaraan yang melalui jalan tol dengan kendaraan yang melalui jalan alteri Pantai Utara Jawa (Pantura).

"Dibutuhkan rekayasa lalu lintas di titik temu tersebut agar tidak menimbulkan masalah yang lebih serius lagi," kata dia.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Setyo Wasisto, menambahkan dalam momen mudik lebaran ini pihaknya akan fokus untuk memaksimalkan pengamanan kelancaran arus lalu lintas dan tindak kriminalitas.

Setyo meminta masyarakat untuk tidak memfokuskan jadwal mudiknya pada tanggal 8 - 9 Juni 2018. Panjangnya masa liburan tahun ini memungkinkan untuk menjadwal ulang perjalanan mudik agar menghindari kepadatan arus mudik.

"Satu hal yang menurut saya adalah nilai tambah saat ini adalah libur cukup panjang. Kalau mau Jumat juga boleh atau habis sahur Sabtu, Minggu dan lainnya bisa dilakukan," ucapnya.

Lalu dari aspek suplai BBM, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito, mengatakan pihaknya siap mendukung kelancaran mudik dengan menyediakan dan menjamin pasokan BBM aman khususnya di jalur mudik. Dikatakannya Pertamina sudah menyiapkan stok BBM dan gas sejak 3 bulan yang lalu.(plt)

tag: #mudik  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement