JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah menegaskan pihaknya butuh dukungan dari mahasiswa, organisasi mahasiswa, dan perguruan tinggi untuk mengawal pembangunan desa.
"Kerja mulia membangun desa dan desa membangun untuk Indonesia yang sejahtera ini tidak mungkin dilakukan sendirian oleh pemerintah," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar melalui keterangan resmi yang diterima TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Perguruan tinggi, menurut Menteri Marwan, merupakan salah satu subsistem pendidikan nasional. Dengan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, perguruan tinggi dapat mengambil peran strategis dalam pembangunan nasional, termasuk dalam pembangunan desa.
"Salah satunya dengan melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna (TTG) untuk kemajuan perekonomian masyarakat desa," ujar Marwan.
Selain itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di perdesaan, menurut Menteri Marwan bisa dijadikan media untuk memberikan penyuluhan dan pembinaan terhadap masyarakat desa. "Kuliah kerja nyata penting, agar mahasiswa bisa melakukan interaksi langsung dengan masyarakat desa," katanya.
Sedangkan organisasi kemahasiswaan seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berada di perguruan tinggi di Indonesia juga bisa turut serta melakukan pendampingan atau pelatihan terhadap tenaga pendamping untuk mengawal implementasi Undang-Undang Desa.
"Dengan seperti itu, diharapkan organisasi kemahasiswan, perguruan tinggi, dan masyarakat secara umum bisa. Melakukan pembinaan secara kontinyu terhadap desa (desa binaan) untuk mengembangkan produk unggulan yang mempunyai nilai jual tinggi," ujar Marwan. (al)