JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan mengungkapkan, defisit anggaran sebesar Rp 297,163,3 triliun atau 1,84% terhadap produk domestik bruto (PDB), sebagian besarnya akan ditutupi dengan pinjaman (utang) untuk menutupi defisit.
"Pemerintah merencanakan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 386,2 Triliun, termasuk untuk pembiayaan investasi kepada BUMN, BLU, Lembaga/Badan lainnya, dan Badan Usaha Internasional, serta pembiayaan defisit sebesar Rp 297,163,3 triliun," kata Heri kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/08/2018).
Dari table perkembangan outstanding utang, bebernya, pada tahun 2014 total outstanding utang sebesar Rp 2.608 triliun dan pada tahun 2018 total outstanding utang pemerintah dalam waktu 4 tahun menjadi Rp 4.227,8 triliun.
"Untuk keterbukaan publik, sangat diperlukan keterbukaan pemerintahan Jokowi-JK menjelaskan seberapa puluh atau berapa ratus triliun Surat Berharga Negara (SBN) yang baru dibuat lagi (utang baru di market) diluar membiayai defisit untuk menutupi utang (SBN yang lama di market)," tandasnya.
"Atau analogi bahasa sederhananya berapa besar lobang yang baru digali untuk menutupi lobang yang lama," sindir mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR.(yn)