JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Isu pelemahan Rupiah dan aktivitas dua pasangan calon (paslon_ peserta Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, kembali menghiasi pemberitaan teropongsenayan sepanjang Jumat (7/9/2018).
Masing-masing isu memiliki daya tariknya sendiri. Pemberitaannya pun disampaikan kepada pembaca secara utuh dan berkesinambungan.
Berikut tiga berita terkait isu tersebut, yang layak untuk dibaca ulang:
1. Duet JK-Erick Thohir
Capres petahana secara resmi menunjuk Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN). Saat bersamaan, Jokowi juga menetapkan pengusaha Erick Thohir sebagai Ketua TKN.
Pengumuman itu disampaikan bersama sekjen-sekjen koalisi di Media Center TKN Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya mengumumkan bahwa ketua dewan pengarah Tim Kampanye Nasional Pak JK," kata Jokowi didampingi JK di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (7/9/2018). Dalam kesempatan ini turut hadir Cawapres Ma'ruf Amin.
Selain itu, Jokowi juga mengumumkan mantan Ketua Inasgoc Erick Thohir sebagai Ketua TKN.
Jokowi mengatakan dipilihnya JK dan Erick ini setelah berdiskusi dengan pimpinan partai koalisi dan relawan.
2.Sandiaga Uno Dielukan Warga Maluku
Bakal calon wakil presiden (Cawapres) Sandiaga Salahudin Uno melanjutkan rangkaian kunjungannya di Kota Ambon, Maluku, Jumat (7/9/2018).
Dalam kegiatannya itu, Sandi menyempatkan melaksanakan ibadah Salat Jumat di Masjid Raya Alfatah Ambon.
Dalam video yang beredar di media sosial, Jumat (7/9/2018), saat keluar Masjid Raya Alfatah usai melaksanakan Salat Jumat, Sandi 'diserbu' para jamaah. Mereka berebut ingin bersalaman dengan calon yang diusung Partai Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat itu.
Tak hanya itu, teriakan takbir para jamaah bersahutan dan mereka mengelu-elukan Sandi.
"Sandi, Sandi, Sandi, Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar," teriak ribuan jamaah dalam video tersebut.
3.Cadangan Devisa Tergerus
Jumlah cadangan devisa Indonesia berkurang 400 juta dolar AS menjadi 117,9 miliar dolar AS pada akhir Agustus 2018. Demikian pernyataan resmi Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Cadangan devisa selama Agustus 2018, menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman, banyak digunakan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan juga stabilisasi nilai tukar rupiah yang kerap tertekan guncangan akibat dinamika ekonomi global.
"Posisi cadangan devisa Indonesia cukup tinggi sebesar 117,9 miliar dolar AS pada akhir Agustus 2018, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 118,3 miliar dolar AS pada akhir Juli 2018," katanya. (plt)
