JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Panitia Laksamana (Purn) TNI Tedjo Edhy Purdijatno menegaskan, bahwa acarangobrol bareng ratusan purnawirawan TNI dan intelektual bertema tema "Ekonomi Kerakyatan Sebagai Solusi Tatanan Ekonomi Nasional dan Global,yang digagasnya bukan merupakan acara bernuansa politik.
Tetapi, menurut dia, acara ini digelar dalam rangka mendengarkan problem ekonomi yang belakangan membelit bangsa, sebagaimana ermaktub dalam buku karya Prabowo berjudul 'Paradoks Indonesia'.
"Jadi, 300 jenderal yang hadir hanya untuk mendengarkan presentasi Prabowo mengenai buku yang ditulisnya. Utamanya terkait ekonomi bangsa yang kian melemah," kata Edhy dalam di BallRoom Sari Pasific Hotel Jakarta, Sabtu (22/9/2018).
Acara ini sendiri, ungkap dia, dihadiri ratusan purnawirawan yang peduli akan nasib bangsa dan negaranya.
"Telah terdaftar ada 300 Spartan, 300 jenderal. Mereka kebanyakan sudah tidak tinggal di Jakarta. Mereka ke sini untuk mendengarkan seorang mantan militer yang mempunyai pemikiran ekonomi yang begitu brilian," ujarnya.
Ditegaskan dia, bahwa hal itu juga demi memperoleh informasi yang berimbang. Sebab, selama ini mereka sudah mendengarkan penjelasan pemerintah mengenai ekonomi bangsa.
"Mereka sudah mendengarkan penjelasan (verso) pemerintah, tentu ingin juga mendengarkan penjelasan dari Bapak (Prabowo)," pungkasnya.
Diketahui, 300 Jenderal dan Para Intelektual berkumpul di Sari Pasific Hotel Jakarta dalam rangka berdiskusi dengan tema 'Ekonomi Kerakyatan sebagai Solusi Tatanan Ekonomi Indonesia dan Global'.
Dalam acara tersebut dihadiri Capres Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh bangsa lainnya seperti ekonom Prof Edhi Swasono, Ketua BPN Djoko Santoso dan sejumlah tokoh lainnya. (Alf)