JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) —Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho meminta bantuan PBB untuk bisa mengakses UN Sipder agar dapat memotret kondisi yang terjadi di Dongala, Palu.
“Banyak bangunan yang roboh sehingga untuk pendataan itu kami mengaktifasi untuk meminta citra satelit resolusi tinggi. Kami BNPB bersama LAPAN telah mengatifikasi dengan un spider untuk dapat mengakses citra satelit beresolusi tinggi,” ujar Topo dalam Konfersi Pers di BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Hal itu dilakukan agar kondisi di beberapa titik yang belum bisa dijangkau oleh para timsar untuk dapat diketahui tingkat kerusakannya.
“Kami khawatir dalam mengkirimkan beberapa koordinat sehingga nanti dari masyarakat internasional bisa memberikan bantuan terkait dengan citra satelit beresolusi tinggi sehingga menjadi bahan untuk analisis kami, dimana daerah-daerah yang paling terdampak,” jelas dia.
Dia juga berharap agar satelit tersebut dapat melewati daerah Palu dan sekitarnya.
“Mudah-mudahan ada satelit yang melintas di sekitar kota Palu dan Donggala sehingga kita bisa mendapat citra satelit beresolusi tinggi, artinya resolusi tinggi hitungannya sudah sentimeter mungkin kurang dari 10 sentimeter objek yang ada di permukaan bumi dapat difoto dari satelit,” paparnya.
"Kami juga belum dapat informasi apa yang terjadi di Kabupaten Donggala karena komunikasi masih putus,” tambanya.
Topo memperkirakan kerusakan yang terjadi di Kabupaten Donggala lebih parah ketimbang di Kota Palu.
“Kalau melihat itensitas gempa yang dirasakan di Kabupaten Donggala lebih besar (kerusakannya) dari pada di Kota Palu.Sehingga hipotesis dugaan kami bahwa kerusakan yang ada di Kota Donggala lebih parah,” ucap Topo. (Alf)