JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengaku yakin terkait masus pengeroyokan yang menimpa aktivis senior Ratna Sarumpaet.

Hal ini disampaikan Rizal sekaligus menepis kabar berbeda versi polisi yang menyebut kasus penganiayaan Ratna tidak benar alias hoax.

Rizal tetap yakin, Ratna Sarumpaet telah dianiaya oleh sekelompok orang misterius.

"Saya percaya itu kejadian (penganiayaan), memang mencoba dialihkan sebagai hasil operasi plastik (Oplas)," ujar Rizal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).

"Tega-teganya bilang ini permainan operasi plastik. Ratna itu udah 70 tahun, mau operasi plastik apa, dia juga bukan perempuan genit," beber Rizal.

"Jadi, jangan membelokkan ini sebagai hasil operasi plastik," pinta ekonom senior itu.

"Saya kenal Ratna sudah lama, dari dulu memang kritis, terbuka, tapi dia belum pernah digebukin. Baru kali ini digebukin, zaman Soeharto aja dia gak pernah digebukin," ucap dia.

Rizal mengatakan, Ratna zaman Orba memang suka diperiksa maupun ditangkap. Namun tak sampai mengalami hal-hal anarkis seperti penyerangan fisik.

Rizal juga meminta, polisi tidak buru-buru mengambil kesimpulan.

"Karena, dalam kasus terkait politik memang susah sekali membukanya," ujar dia.

"Saya berikan contoh, kasus Munir, elite udah tau siapa pemainnya, tapi gak ada yang berani ngomong kan?. Kasus ulama digebukin orang gila sampai sekarang gak jelas juga kan?. Novel Baswedan juga sampai sekarang sama gak jelas,!," cetus dia.

Sebelumnya, polisi melansir bahwa Ratna Sarumpaet berada di RS Bina Estetika pada 21 September dan keluar pada 24 September malam. Ratna menjalani operasi wajah.

Menurut penelusuran, orang yang menjalani operasi estetis seperti tarik wajah dan kantung mata memang akan mengalami pembengkakan terlebih dulu. Setelah beberapa waktu, bengkak hilang dan hasilnya kulit yang semula kendur menjadi lebih kencang. (Alf)