Berita
Oleh M Anwar pada hari Jumat, 05 Okt 2018 - 05:52:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Hidayat: Berkat Pengorbanan Ulama, Negara Indonesia Berdiri Tegak

37IMG-20181004-WA0017.jpg.jpg
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid saat berkunjung di ponpes Daarul Ukhuwah Desa Asri Katon, Kecamatan Pakis, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (4/10/2018) (Sumber foto : Humas MPR RI)

MALANG (TEROPONHSENAYAN)--Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, memperoleh sambutan meriah, dari para santri, ustad dan pengasuh pondok, saat berkunjung di ponpes Daarul Ukhuwah Desa Asri Katon, kecamatan Pakis, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (4/10/2018).

Ratusan santri sembari memegang bendera merah putih, membuat pagar betis dan mengelu-elukan kedatangan Hidayat di tempat mereka belajar. Bahkan saat hendak meninggalkan pondok pun, para santri berebut untuk berjabat tangan dengan Wakil Ketua MPR.

Kedatangan pria kelahiran Klaten Jawa Tengah di pesantren Daarul Ukhuwah, itu terkandung maksud untuk menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Tetapi Hidayat tidak sendirian, ia datang bersama Anggota Fraksi PKS MPR RI Dr. Mardani Ali Sera.

Saat menyampaikan sosialisasi, Hidayat Nur Wahid antara lain mengatakan, persoalan Islam dan kebangsaan sudah selesai, sejak lama. Karena itu tidak perlu lagi ada keributan yang menyoal tentang Islam dan ke Indonesiaan. Apalagi, lahir dan berdirinya negara Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kiprah dan keikut sertaan umat Islam, khususnya para kyai dan ulama.

"Negara Indonesia bisa berdiri tegak, salah satunya karena kerelaan para ulama menerima penghilangan tujuh kata dalam piagam Jakarta, sehingga menjadi Pancasila seperti yang ada saat ini. Padahal, bisa saja mereka bersikukuh mempertahankan piagam Jakarta, dengan alasan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam", kata Hidayat menambahkan.

Tetapi, para ulama tidak bersikap arogan. Mereka memilih mengalah, dan menerima kesepakatan untuk menghilangkan kata dengan melaksanakan syariat agama Islam bagi pemeluknya, semata-mata karena menghendaki Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus, itu tetap utuh, dan tidak terpecah belah.

Karena itu, Hidayat berharap tidak ada lagi selisih pendapat menyoal Islam dan Indonesia. Serta tidak ada pula ketakutan terhadap Islam dan ke Indonesiaan itu sendiri. Karena faktanya, Islam dan Indonesia memang sudah tidak ada persoalan.

"Karena itu MPR terus melakukan sosialisasi Empat pilar, termasuk dikalangan santri dan pondok pesantren. Agar tidak ada lagi anak santri yang bilang bahwa Indonesia itu bid'ah, karena berdemokrasi. Faktanya, dalam urusan muamalah, semua boleh kecuali ada dalil yang melarang", kata Hidayat lagi.

Pernyataan serupa disampaikan Mardani Ali Sera. Menurut Mardani, Umat Islam adalah ibu Kandung bagi bangsa Indonesia. Terbukti banyak pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan masyarakat muslim bagi bangsa Indonesia.

Persoalannya, bangsa Indonesia yang sangat kaya, itu saat ini lebih banyak dikuasai asing. Akibatnya, cita-cita menjadikan bangsa Indonesia yang adil dan makmur, tak kunjung tercapai.

"Karena itu kita harus berfikir bagaimana Pancasila bisa diterapkan minimal tiga bidang. Yaitu, Ekonomi, pendidikan dan budaya", kata Mardani menambahkan.(yn)

tag: #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...