JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, Pilpres 2019 merupakan kontestasi pesta demokrasi terberat bagi capres Prabowo Subianto.
Alasannya, kata Muzani, para gubernur, bupati, wali kota seperti dikerahkan untuk memberikan dukungan ke Jokowi-Ma’ruf. Padahal, ujarnya, beberapa bupati yang diusung kubu Prabowo tak berani menyatakan dukungan ke Prabowo-Sandi.
"Terus terang ini adalah bobot terberat beliau (Prabowo) menjadi calon presiden," kata Muzani di Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Muzani mengingatkan, saat konstestasi Pilpres 2009, calon petahana waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Boediono tidak melakukan cara seperti itu.
"Dulu 2009 tidak ada pengerahan bupati, wali kota, gubernur semasif seperti sekarang ini," tuturnya.
Ditambah, kata dia, beberapa lembaga survei dan media juga tidak bersedia kerja sama dengan kubu Prabowo.
"Rata-rata mereka menyatakan keberatan dengan alasan satu dan lain hal," imbuhnya.
Puluhan kepala daerah menyatakan mendukung Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019. Untuk tingkat gubernur saja, sebanyak 15 orang telah menyatakan mendukung Jokowi. Sisanya adalah para bupati dan wali kota di Indonesia.
Di antara kepala daerah yang mendukung Jokowi-Ma'ruf yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru-Mawardi Yahya, Gubernur Papua Lukas Enembe.
Ada 10 kepala daerah di Sumatera Barat menyatakan mendukung Jokowi. Mereka yakni Wali Kota Solok Zul Elfian, Bupati Solok Gusmal, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, Bupati Pasaman Yusuf Lubis, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, Bupati Mentawai Yudas dan Wali Kota Bukittinggi Ramlan.(yn)