Berita
Oleh mandra pradipta pada hari Kamis, 18 Okt 2018 - 08:43:51 WIB
Bagikan Berita ini :

Kubu Prabowo-Sandi Soroti Krisis Keuangan BPJS Kesehatan

38bpjskesehatan.jpg
BPJS Kesehatan (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kubu Prabowo-Sandiaga menyoroti polemik krisis keuangan BPJS Kesehatan. Jika masalah ini tidak terselesaikan, dampaknya bisa kemana-mana.

Dokter muda yang juga anggota Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Gamal Abinsaid mengajak seluruh tenaga medis dan masyarakat untuk menyuarakan masalah pelayanan kesehatan.

Tentu saja, dalam penyelenggaraan layanan kesehatan di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan harapan mereka untuk Jaminan Kesehatan Nasional di masa mendatang. Hal tersebut tak lain, untuk mendukung keberadaan BPJS Kesehatan yang menguntungkan bagi masyarakat dan para tenaga medis termasuk dokter.

"Saya mengajak keluarga besar tenaga kesehatan Indonesia dan masyarakat peserta BPJS Kesehatan untuk berbagi masalah pelayanan kesehatan apa yang anda rasakan, harapan anda untuk kesehatan Indonesia, dan gagasan anda untuk Indonesia Sehat," kata Gamal di Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Menurutnya, masalah yang dihadapi BPJS Kesehatan selama ini terkait krisis keuangan telah mengakibatkan dampak negatif pada tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, perusahaan farmasi, dan utamanya masyarakat yang menggunakan layanan BPJS kesehatan.

"Krisis keuangan BPJS Kesehatan ini mau tidak mau juga akan menjadi tantangan BPJS Kesehatan untuk mampu mempersembahkan layanan yang berkualitas dan memastikan sustainabilitas pembiayaan," jelasnya.

Saat ini, Gamal menerangkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mencapai 203.284.896 peserta dan 27.734 fasilitas kesehatan.

Namun di sisi lain, sejak JKN dilaksanakan tahun 2014-2018, BPJS Kesehatan mengalami defisit berturut-turut.

Dia menambahkan, tahun 2014 defisit keuangan BPJS Kesehatan mencapai Rp3,3 triliun, tahun 2015 mencapai Rp5,7 triliun, tahun 2016 mencapai Rp9,75 triliun, dan tahun 2017 mencapai Rp9,8 triliun dan estimasi defisit anggaran berjalan BPJS Kesehatan pada tutup buku Desember 2018 akan mencapai Rp16,5 triliun.

"Ini saatnya kita menyuarakan masalah kesehatan yang kita hadapi. Ini saatnya kita menawarkan solusi kesehatan untuk Bangsa kita. Ini saatnya kita meminta komitmen semua calon pemimpin bangsa kita," ujarnya.

Dia menegaskan, pernyatannya tersebut sama sekali tidak untuk mengkritik BPJS Kesehatan.

Pasalnya, dia yakin dengan sepenuhnya bahwa BPJS Kesehatan telah berusaha keras memberikan yang terbaik di antara berbagai keterbatasan yang ada.

Untuk mewujudkan BPJS sesuai cita-citanya menjadi JKN seluruh warga bangsa, ia pun mengajak semua elemen untuk memastikan pilihannya pada calon pemimpin yang peduli terhadap masalah ini di Pilpres 2019 nanti.

"Tahun depan kita akan merayakan sebuah kontestasi pemilihan presiden. Ini bukan sekedar pemilihan presiden. Bagi saya ini beyond elections, karena siapapun yang memenangkan pilpres, kesehatan Indonesia harus menjadi salah satu prioritasnya," tegas Gamal.(plt)

tag: #bpjs-kesehatan  #prabowosandiaga  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement