Editorial
Oleh Ariady Achmad pada hari Selasa, 30 Okt 2018 - 13:57:32 WIB
Bagikan Berita ini :

Biaya Murah, Pelayanan Baik?

53ariady.jpg.jpg
Ariady Achmad (Sumber foto : Sumber foto : Ilustrasi oleh Kuat Santosoa)

Belum kering air mata karena bencana alam, kini negeri ini 'dipaksa' untuk menangis lagi. Air mata kini tumpah saat kabar kecelakaan
Pesawat Lion Air JT 610 menyebar ke seantero negeri. Bukan hanya keluarga korban, kabar ini juga menjadi duka bagi sektor penerbangan Tanah Air.

Ingat Lion, maka pengguna jasa penerbangan komersial Indonesia pasti ingat penerbangan bertarif rendah (low cost carrier/LCC). Maskapai milik Rusdi Kirana, pengusaha papan atas yang sejak tahun lalu menjalankan tugas negara sebagai Duta Besar RI di Malaysia ini, memelopori LCC di bisnis penerbangan Indonesia.

Secara terminologi, LCC adalah maskapai penerbangan yang memberikan tarif rendah, namun dengan menghapus beberapa layanan penumpang. Konsep ini diperkenalkan di Amerika Serikat sebelum menyebar ke Eropa dan seluruh dunia pada awal 1990-an.

Pertanyaannya, apakah biaya murah akan mendatangkan pelayanan yang baik? Kok, saya meragukan. Saya menggunakan logika sederhana saja, mana ada biaya murah tapi mendapatkan pelayanan yang baik.

Tiket hemat memang perlu untuk memberi pilihan kepada masyarakat. Namun, pilihan tersebut bukan berarti mengurangi pelayanan, apalagi keselamatan.

Pelayanan, dalam analisa saya, adalah kunci dari sektor penerbangan. Sebab, pelayanan menjadi batu loncatan guna mewujudkan ketertiban. Masih menurut analisa saya, sektor penerbangan benar-benar membutuhkan ketertiban. Bayangkan, jika sektor transportasi yang berisiko tinggi ini dijalankan secara tidak tertib.

Pelayanan berbanding lurus dengan ketertiban. Jika pelayanan baik, maka ketertiban jauh lebih mudah diwujudkan. Begitu pula sebaliknya.

Sadar akan hal itu, sudah selayaknya Kementerian Perhubungan membuat aturan baku tentang standar pelayanan penerbangan. Aturan itu harus menutup celah bagi maskapai untuk menghilangkan pelayanan standar gara-gara penerapan penerbangan berbiaya murah.

Bila celah itu masih ada, maka sektor penerbangan belum bebas dari peluang kecelakaan pesawat. Terjadinya kecelakaan, menurut saya, adalah hasil buruk dari sebuah pelayanan yang juga buruk.

tag: #lion-air  #kecelakaan-pesawat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Editorial Lainnya
Editorial

Redam Harga Masker!

Oleh Firdaus
pada hari Selasa, 18 Feb 2020
Belakangan ini masyarakat terkejut dengan lonjakan harga masker hingga lebih 100% dan barangnya langka di beberapa apotik di Jakarta maupun daerah lainnya. Bahkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha ...
Editorial

Degradasi Etika Pejabat

Keputusan Pemerintah menentukan Pangkalan Militer TNI di komplek Pangkalan Udara Raden Sajad Kepulauan Natuna untuk lokasi observasi 238 WNI dari Wuhan, China, adalah keputusan yang tepat. Pertama, ...