Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 09 Nov 2018 - 21:43:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Di Hadapan Akademisi Victoria University, Bamsoet Tegaskan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif

67IMG-20181109-WA0012.jpg
Bamsoet saat berdiskusi dengan para akademisi dari Victoria University of Wellington, di Wellington, Jumat (9/11/18) (Sumber foto : Humas DPR RI)

WELLINGTON (TEROPONGSENAYAN)--Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan politik luar negeri Indonesia diabdikan untuk membangun dunia yang damai, bebas dari konflik dan permusuhan.Selain, untuk mewujudkan dunia yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan dan perdamaian.

“Sejarah mencatat bahwa Indonesia selalu menampilkan citra bangsa yang cinta damai.Karena itulah Indonesia selalu bersedia berperan aktif menjaga perdamaian dunia, sejalan dengan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif," ujar Bamsoet saat berdiskusi dengan para akademisi dari Victoria University of Wellington, di Wellington, Jumat (9/11/18).

Dalam acara ini hadir Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Tantowi Yahya, Prof. Dewi Fortuna Anwar, Anggota Partai Golkar DPR RI Mukhamad Misbakun dan Ahmadi Noor Supit, Anggota Fraksi Nasdem DPR RI Akbar Faisal, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Masinton Pasaribu serta Staf Khusus Ketua DPR RI Yahya Zaini dan Yorrys Raweyai.

Sementara dari Victoria University of Wellington hadir antara lainProf. David Capie, Prof. Malcolm McKinnon, Prof.Roberto Rabel, Manjeet Pardesi, Terrence O'Brien, Jim Rolfe, Peter Rider serta Dr. Eva Nisa.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menuturkan, diangkatnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020mewakili wilayah Asia-Pasifik, merupakan bentuk nyata kepercayaan komunitas internasional atas peran Indonesia menjaga perdamaian dunia.Sebelumnya, sudah tiga kali Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Keanggotaan terakhir pada periode tahun 2007-2008.

“Dipercayanya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB merupakan salah satu prestasi besar Indonesia di kancah internasional. Pemerintahan Presiden Jokowi berhasil meyakinkan kepada negara-negara di dunia, bahwa Indonesia mampu memegang peran penting dalammenjaga perdamaian dunia,” kata Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menuturkan,Indonesia merupakannegara yang sangatpeduli denganperdamaian. Sebagai bangsa yang heterogen, terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan kepercayaan, Indonesia telah terbukti mampu menjadi bangsa yang toleran dan penuh kedamaian.

“Indonesia yang sangat majemuk dapat tumbuh menjadi negara demokrasi dan terhindar dari perpecahan, karena mempunyai platform bersama yang bernama Pancasila. Pancasila menjadi payung dalam melindungi kemajemukan masyarakat Indonesia. Sehingga,kelompok mayoritas dan minoritas dapat hidup berdampingan secara rukun dan damai,” urai Bamsoet.

Lebih jauh, Wakil Ketua Umum KADIN ini menuturkan, setelah 20 tahun mengalami reformasi, Indonesiakinitumbuh menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India. Indonesia berhasil menyelenggarakan empatkali pemilu legislatif,tigakali pemilihan presiden langsung dan ratusan kali pemilihan kepala daerah langsung secara demokratis, damai dan tanpa gejolak yang berarti.

“Dengan pemilu yang demokratis terbentuk pemerintahan yang legitimate dan stabil,sehingga agenda pembangunan dapat dijalankan. Ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata di atas 5 persen pertahun,kesejahteraan masyarakat meningkat, jumlah penduduk miskin turun setiap tahun, kini tinggal sekitar 26 juta orangatau10 persendari jumlah penduduk Indonesia,” terang Bamsoet.

Legislator Partai Golkar ini memaparkan, salah satu unsur penting dalam demokrasi, adalah kebebasan dan kesetaraan dalam masyarakat.Di Indonesia, kebebasan menyampaikan pendapat dijamin oleh undang-undang.

“Pers sebagai pilar keempat demokrasi tumbuh menjadi saluran yang efektif bagi penyampaian kritik kepada pemerintah, lembaga perwakilan dan lembaga-lembaga lainnya.Kelompok-kelompok sipil berkembang pesat dan berperan dalam setiap penyusunan kebijakan pemerintah, termasuk dalam penyusunan Undang-undang,” ujar Bamsoet.

Tak hanya itu, pengangkatan pejabat publik semuanya dipilih oleh masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung. Di Indonesiajugaterdapat lembaga semi pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dan pelayanan bagi masyarakat. Antara lain, Komisi Yudisial, Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Hak Asasi Manusia, Komisi Penyiaran, Komisi Informasi Publik, Ombusman, Komisi Perlindungan Saksi dan Korban, Komisi Perlindungan Anak, Komisi Kepolisian serta Komisi Kejaksaan.

“Indonesia juga berhasil melaksanakan otonomi daerah. Dulu pertumbuhan ekonomi hanya ada di Jakarta dan sekitarnya, sekarang banyak daerah yang berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Otonomi daerah menjadi solusi bagi ancaman perpecahan, sekaligus dapat menciptakan pemerataan pembangunan,” ujar Bamsoet.

Legislator Dapil Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini menandaskan, dengan demokrasi dan ekonomi yang stabil, Indonesia tampil di dunia internasional dengan penuh percaya diri. Banyak prakarsa yang dilakukan Indonesia dalam berbagai forum internasional. Sejak tahun 2008 Indonesia memelopori Bali Democracy Forumyang diikuti 20 negara gunamemperkuat kapasitas dan institusi demokrasi di negara-negara Asia. Indonesiajuga aktifmengambil peran dalam isu-isu perdamaian dan kemanusiaan, seperti penyelesaian konflik di Mindanau Pilipina Selatan, Myanmar,Afganistan serta Palestina.

“Selain itu, Indonesiaaktif dalam forum-forum ekonomi internasional, seperti IMF, World Bank, APEC, World Economic Forum, AFTA, NAFTA. Baru-baru ini Indonesia berhasil menjadi tuan rumah Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018 yang dikuti 4.000 orang lebih dari 189 negara di seluruh dunia,” kata Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menambahkan,DPRRI ikutaktifmemperkuat peran diplomasi Indonesia di berbagai forum internasional, baik bilateral maupun multilateral. DPR berhasil membangun hubungan yang baik dengan parlemen negara-negara didunia. Hubungan ini sangat penting guna membangun saling pengertian terutama terkait dengan isu-isu seputarkeamanan, perdamaian, kelautan dan lingkungan.

“Sebagai komitmen menjalankan idelogi Pancasila dan amanat pembukaan UUD 1945, DPR selalu aktif di berbagai organisasi internasional untuk menyuarakan toleransi dan perdamaian dunia. Antara lain dalam forum Inter Parliamentary Union (IPU), Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF), Asian Parliamentary Assembly (APA), ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), serta masih banyak lagi forum parlemen dunia lainnya,” pungkas Bamsoet.(yn)

tag: #bambang-soesatyo  #bamsoet  #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...