Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Minggu, 25 Nov 2018 - 17:06:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Menpora Bantah Disebut Menjebak Dahnil di Kasus Dana Kemah

82IMG-20181125-WA0002.jpg.jpg
Menpora Imam Nahrawi (kanan), Ketua GP Ansor Yaqut, Presiden Jokowi, dan Dahnil di acara apel dan kemah kebangsaan pemuda Islam, Banser NU dan Kokam Muhammadiyah se-Indonesia di lapangan Siwa Plataran Candi Prambanan, Sleman, DIY, Sabtu (16/12/2017). (Sumber foto : Ist)

SURABAYA (TEROPONGSENAYAN)--Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi angkat suara perihalramainya kasus dugaan penyelewengan dana Apel dan Kemah Pemuda Islam 2017.

Politikus PKB ini membantah pihaknya disebut sengaja menjebakKetum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

Nahrawi menegaskan, kegiatan kemah pemuda yang diinisiasinya itu murni untuk membangun ukhuwah antara NU dan Muhammadiyah.

Hal ini disampaikan Nahrawi untuk menjawab sejumlah tuduhan yang dilontarkan kepada Kemenpora, pasca kasus tersebut mencuat.

"Tidak ada sedikitpun niatan ini menjadikan salah satu pihak dijebak. Yang ada niatan kami betul-betul ukhuwah antara NU dan Muhammadiyah," kata Nahrawi di Surabaya, Minggu (25/11/2018).

Nahrawi juga menolak dianggap sebagai aktor utama di balik dugaan penyimpangan dana kegiatan tersebut.

Untuk itu, dia meminta masalah tersebut tidak dibesar-besarkan, apalagi bila kemudian memancing semua pihak untuk saling tuduh dan saling mendeskritkan satu sama lain.

"Yang pasti saya berharap kepada semua pihak jangan sampai kemudian saling menuduh, saling mendeskritkan apalagi menyebut nama seakan-akan ini Imam Nahrawi ini aktornya semua," katanya.

Nahrawi, bahkan mengaku, dirinya cukup terkejut atas berhembusnya isu ini. Terlebih yang menginisiasi hal ini adalah dirinya yang tak lain adalah kader NU.

Sementara itu, lanjut dia, Kemenpora juga tak menemukan adanya dugaan penyelewengan dana.

"Kami dari kementerian tidak menemukan itu (penyelewengan dana). Saya terkejut sekali kenapa tiba-tiba muncul hari ini, seakan-akan ini diinisiasi maupun didorong oleh saya yang notabenya kader NU," terang Nahrawi.

Dia pun mengaku tidak tahu-menahu soal adanya dugaan penyelewengan dana tersebut. Dikatakan Nahrawi, memang Dahnil sempat menyampaikan kepadanya jika isu tersebut bisa jadi dilemparkan oleh oknum jelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang rencananya akan digelar pada tanggal 25-28 November 2018 di Yogyakarta.

"Tidak sama sekali, saya tidak tahu. Tapi Bang Dahnil menyampaikan ke saya bahwa ini mungkin atmosfer yang terjadi karena menjelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah," kata Nahrawi.

Nahrawi memastikan, pihaknya hanya ingin menjaga ukhuwah dan silaturahmi antar Banser NU dan Kokam.

"Kalau soal inisiator memang saya yang tujuan mulianya adalah bagaimana ukhuwah antara Banser dan Kokam bertemu dalam satu forum yang luar biasa," tutup dia.

Diketahui, sebelumnya, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, setelah diperiksa pada Jumat (23/11/2018) malam, mengatakan inisiasi dibuatnya kegiatan bersama Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor berasal dari Menpora Imam Nahrawi.

Imam, menurut Dahnil, ingin dibuatkan kegiatan bersama yang intinya dimaksudkan agar menunjukkan tidak ada konflik horizontal di masyarakat di tengah isu-isu negatif soal pemerintah.

Mulanya PP Pemuda Muhammadiyah mengusulkan kegiatan pengajian akbar di 5 kota. Namun atas dorongan Kemenpora, kegiatan berubah menjadi apel dan kemah pemuda di Prambanan pada 2017.

"Kemudian dari situ, dari proposal yang disampaikan oleh timnya Mas Fanani (Ahmad Fanani), mewakili Pemuda Muhammadiyah, itu Pemuda Muhammadiyah diberikan fasilitasi untuk memobilisasi peserta sekitar Rp 2 miliar. Nah sedangkan GP Ansor Rp 3,5 miliar," ujarnya.

Dahnil kecewa terhadap panggilan polisi yang seakan-akan terjadi dugaan tindak pidana korupsi. Sebab, kegiatan apel dan kemah pemuda Islam dimaksudkan untuk membantu menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat di tengah isu negatif yang menyerang pemerintah.

"Ada beberapa masalah yang bagi saya menyakitkan. Hari ini dipanggil tuduhan melakukan korupsi. Padahal sejak awal, komitmen kami ingin membantu pemerintah karena tuduhan anti-Islam segala macam, supaya meredam konflik horizontal dan macam-macam. Itu kemudian jawab dengan niat baik. Ternyata kami dituduh macam-macam," paparnya. (Alf)

tag: #dana-kemah  #muhammadiyah  #pemuda-muhammadiyah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk ...
Berita

Di Akhir Periode Kepengurusan PIA DPR Tetap Jalankan Komitmen Berbagi Pada Sesama

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sebagai bentuk komitmen untuk selalu berbagi berkah, di bulan suci Ramadhan kali ini Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI tetap menggelar pemberian Paket sembako bagi ...