JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menilai konflik di internal Partai Amanat Nasional (PAN) hal lumrah dalam partai politik. Menurutnya, setiap partai politik memiliki dinamika internal berbeda-beda.
"Saya kira di masing-masing partai terjadi dinamika itu, kebetulan di PAN ini dinamikanya ada para pendiri supaya Amien mundur," ujar Ma'ruf Amin di kediamannya Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Lebih lanbjut Ma'ruf menyatakan, kelima pendiri PAN dan ketua dewan kehormatan yang meminta Amien Rais mundur pasti sudah dipikirkan matang-matang, namun sekali lagi dirinya tidak ingin terlalu jauh masuk dalam konflik itu.
"Itu bagian dinami yang terjadi tentu dengan pertimbangan-pertimbangan mereka yang menurut mereka lebih baik Amien Rais mundur," jelasnya.
Ma'ruf berharap PAN dapat menyelesaikan konflik di internalnya tersebut. Dia mendoakan penyelesaian konflik itu berjalan baik.
"Saya tentu menyerahkan persoalan itu kepada internal PAN sendiri. Mudah-mudahan bisa terselesaikan dengan baik," ujarnya.
Sebelumnya, para pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Goenawan Mohammad, Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Toeti Heraty, dan Zumrotin, meminta Amien Rais mundur dari partai berlambang Matahari Terbit itu. Permintaan itu disampaikan kelimanya melalui surat terbuka kepada wartawan.
Salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Albert Hasibuan menganggap, bahkan menyatakan dulu Amien Rais salah satu tokoh reformasi, namun sekarang justru lebih dekat dengan partai yang membangkitkan orde baru (orba). Elite PAN menuding desakan pendiri agar Amien Rais mundur lantaran beda sikap politik di Pilpres 2019. (ahm)