Editorial
Oleh Pamudji Slamet pada hari Jumat, 28 Des 2018 - 08:31:13 WIB
Bagikan Berita ini :

Akankah Isu Bencana Panaskan Debat Pilpres?

38krakatau01_Marc_Szeglat.jpg.jpg
Ilustrasi Gunung Anak Krakatau (Sumber foto : ist)

Ada sebagian bencana alam yang bisa dipahami sebab-musababnya. Namun, ada pula bencana yang tak begitu saja mudah diketahui penyebabnya. Contoh paling dekat dari bencana jenis ini adalah Tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam.

Namun, terlepas dari mudah-tidaknya memastikan penyebab bencana, ada hal lain yang tak kalah penting. Apa itu? mitigasi dan penanganan pascabencana.

Sudah banyak pandangan, argumentasi, dan paparan yang menegaskan betapa penting mitigasi dan penanganan pascabencana. Keduanya ibarat dua sisi dalam satu keping mata uang. Saling mendukung dan melengkapi.

Mitigasi bergerak di wilayah hulu, yang fokus pada beragam upaya meminimalisasi risiko menghadapi bencana. Sedangkan penanganan pascabencana bergerak di wilayah hilir, yang menekankan pada pertolongan korban, dan pemulihan terhadap dampak bencana.

Optimalisasi mitigasi dan penanganan pascabencana meski menjadi komitmen bersama bagi siapapun yang hidup di negeri ini.Terutama bagi kalangan elite yang 'merasa' memiliki ilmu dan pengalaman untuk menentukan hitam-putih dan pahit-manis kehidupan di republik ini. Dan, rasanya tidak berlebihan bila para
Paslon Pilpres 2019 dimasukkan dalam kategori elite tersebut.

Di tengah gempuran bencana yang seolah tak berkesudahan, sepertinya wajar bila rakyat di negeri ini ingin mendengar konsep dan strategi paslon terkait isu bencana. Maka, rasanya wajar pula jika muncul usul agar isu bencana masuk dalam materi debat capres.

Hal itu penting agar rakyat mendapat gambaran kedalaman pengetahuan dan kepekaan para kandidat terhadap isu bencana. Menjadi pemimpin di Indonesia, hukumnya mutlak untuk mengerti dan memahami bencana. Itu terkait dengan posisi geografis Indonesia yang berdiri di zona ring of fire, dimana bencana bisa datang kapan saja. Maka memang, tidak bisa tidak, menjadi pemimpin di negeri ini meski memiliki konsep jelas tentang pencegahan risiko dan penanganan pascabencana. Sekali lagi, tidak bisa tidak. (*)

tag: #bencana-alam  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Editorial Lainnya
Editorial

Redam Harga Masker!

Oleh Firdaus
pada hari Selasa, 18 Feb 2020
Belakangan ini masyarakat terkejut dengan lonjakan harga masker hingga lebih 100% dan barangnya langka di beberapa apotik di Jakarta maupun daerah lainnya. Bahkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha ...
Editorial

Degradasi Etika Pejabat

Keputusan Pemerintah menentukan Pangkalan Militer TNI di komplek Pangkalan Udara Raden Sajad Kepulauan Natuna untuk lokasi observasi 238 WNI dari Wuhan, China, adalah keputusan yang tepat. Pertama, ...