Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 17 Jan 2019 - 23:59:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Prabowo: Stigma Teroris Terhadap Umat Islam Harus Dihentikan

2020190117_235745.jpg.jpg
Prabowo Subianto (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menolak stigma atau label terorisme yang selama ini disematkan kepada umat Islam.

Prabowo mengingatkan semua pihak untuk tidak sesekali menstigmakan teroris dengan Islam.Karena, menurutnya, aksi kejahatan kemanusiaan berkedok terorisme itu bukan bagian dari ajaranIslam.

“Aksi terorisme yang terjadi belakangan ini bukan bagian dari ajaran Islam.Stigma (teroris) terhadap umat Islam harus dihentikan. Karena itu bukan ajaran Islam," tegasPrabowo dalam debat Capres-Cawapresdi Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) malam.

Prabowo memandang, selama ini label terorismeseakan memang sengaja dituduhkan untuk mendiskreditkan Islam. Menurut Prabowo, hal ini jelasperlakuan yang tidak adil terhadap umat Islam di Indonesia.

Padahal, kata dia, problem terorisme sangat kompleks. Diantaranya adalah adanya gelagat operasi senyap dari luar hingga masalah ekonomi.

"Sebagai mantan tentara, saya malahmencium adanya gelagat bahwa gerakan terorisme ini justru dikendalikan dari luar. Kitaharus mencari tahu potensi penyusupan terorisme (dari luar) ini, yang mungkin saja mereka itu malah bukan orang Islam. Gelagat (penyusup) ini akan kita cegah," jelas Prabowo.

Karenanya, Prabowo bersama Sandiaga Uno berjanji akan memberi perhatian serius terhadap masalah terorisme di Tanah Air.

Salah satunya adalah denganmemperkuat peran deteksi intelijen dalam mencegah potensi dan tindakan terorisme. Menurut Prabowo, kedepan intelejenharus mampu mencegah setiap potensi terorisme.

"Kita tidak boleh menunggu teror sudah terjadi baru kita bereaksi.Sebab musabab terorisme harusdipastikan termonitor dengan baik dan ketat," katanya.

Sebab, dalam pandangan Prabowo, selama ini intelijen terkesan kerap kecolongan dan telat mendeteksi aksi teroris.

"Kita harus mampu mendeteksi sebelum terjadinya tindakan terorisme. Jangan menunggu dan baru bereaksi setelah terjadi dan banyak korban," ujar Prabowo.

Karena itu, Prabowo juga menegaskan, pihaknya berkomitnen untuk meningkatkan pendanaan selain terhadap lembaga intelijen, juga kepolisian dan TNI.

"Ini bukan salah siapa-siapa. Mungkin kelengahan pemerintah. Saya ingin tingkatkan investasi kepada polisi, intelijen dan angkatan perang (TNI), mereka harus kuat," tutur Prabowo.

Tak lupa, Prabowo juga memberi perhatian terhadap para pelaku teror yang dia sebut sebagai korbanterorisme di Tanah Air.

"Mereka (pelaku teror) adalah yang frutasi terhadap kesulitan hidup. Karena penyebab terorisme dalam catatan kami adalah akibat kesulitan ekonomi dan perasaan diperlakukan tidak adil," beber Prabowo.

Karenanya, menurut dia, kedepan Indonesia harus kuat dan harus mampu swasembada pangan serta tidak bergantung pada negara lain.

"Tentu deradikalisasi juga akan menjadi konsen kami, mulai dari madrasah, pesantren para guru-guru sebagai ujung tombal sangat strategis dalam menangkal paham radikal," tutup Ketum Gerindra itu. (Alf)

tag: #prabowo-subianto  #pilpres-2019  #terorisme  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Arus Balik Lebaran, KAI Catat 47 Ribu Orang Masuk Jakarta

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 15 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat jumlah penumpang yang masuk Jakarta pada arus balik Lebaran hari ini, Senin (15/4/2024), mencapai 47.613 orang. Angka ini meningkat ...
Berita

Telkom Berkomitmen Bantu Masyarakat Hadapi Era Ekonomi Digital

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) selaku salah satu perusahaan digital telco terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk turut serta membantu masyarakat dalam ...