Berita
Oleh Fitriani pada hari Senin, 11 Mar 2019 - 15:29:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Surnas Voxpol Center: Hanya 9 Parpol yang Berpotensi Lolos ke Senayan

tscom_news_photo_1552292985.jpg
Ikustrasi gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Voxpol Center Research and Consulting baru saja mengeluarkan Survei Nasional (Surnas) terbarunya terkait elektabilitas partai, dari 16 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2019.

Hasilnya, hanya 9 parpol yang berpotensi lolos dan sukses melampaui ambang batas parliamentry threshold (PT) 4 persen.

Partai tersebut antara lain, PDI-P dengan elektabilitas tertinggi 26,5%. Selanjutnya, Partai Gerindra menempati posisi kedua dengan tingkat elektabilitas sebesar 14,2%.

Berikutnya, Partai Golkar nangkring di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 10,6%, PKB 8,4%, Partai Demokrat 6,7%, Nasdem 5,5%, PKS 4,9%, PAN 4,5%, dan terakhir PPP 4,1%.

Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menuturkan, bahwa kemungkinan hanya 9 partai tersebut yang akan lolos di parlemen, berpotensi sukses dan lolos melampaui ambang batas perolehan suara. Minimal partai politik dalam pemilu untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di DPR RI.

"Pada saat yang sama, hasil survei nasional Voxpol Center juga menunjukkan bahwa ada 7 partai politik, berkemungkinan gagal melewati ambang batas parliamentry threshold. Diantaranya ada 3 partai lama dan 4 partai baru berkemungkinan tidak lolos ambang batas parlemen," kata Pangi, kepada TropongSenayan, Jakarta, Senin (11/3/2019).

Dikatakan Pangi, elektabilitas Perindo hanya memperoleh angka sebesar 3,5%, kemudian partai Hanura hanya memperoleh elektabilitas sebesar 1,1%, selanjutnya PBB sebesar 0,8%, disusul partai Berkarya sebesar 0,7%, kemudian perolehan tingkat elektabilitas PSI sebasar 0,5%, berada posisi dua terakhir yaitu PKPI sebesar 0,4% dan posisi elektabilitas paling bawah, ditempati partai Garuda dengan perolehan tingkat elektabilitas partai sebesar 0,3%.

Sementara dalam survei elektabilitas partai tersebut, yang belum memutuskan pilihan partai (undecided voters) masih di angka 7,3%.

"Dari data di atas menunjukkan bahwa belum ada satu pun partai baru yang berhasil melampaui ambang batas parlemen PT 4%. Itu artinya parlemen masih akan dikuasai partai wajah lama," katanya.

Namun demikian, Pangi menerangkan, dari beberapa partai baru yang ikut meramaikan kontestasi elektoral pilpres 2019, Perindo adalah salah satu partai baru yang paling potensial menembus ambang batas parliamentry threshold, dengan tingkat probabilitas masih cukup tinggi.

Namun, efektifitas mesin partai Perindo harus terus tumbuh secara merata, tetap masih punya kans sedikit lagi bisa berpeluang melewati jebakan ambang batas parlemen karena sudah mulai mendekati angka range margin of error.

"Peluang Perindo bisa melewati angka ambang batas parlemen masih terbuka lebar, karena soal kesetiaan perilaku pemilih cair dan rendahnya Partai ID di Indonesia membuat angka swing voters masih cukup tinggi," terangnya.

Lebih jauh, Pangi menjelaskan, dalam survei Voxpol Center juga menemukan ada 5 alasan yang paling dominan yang menjadi dasar pertimbangan pemilih memilih partai politik.

"Pertama, partai yang kebijakannya memihak pada rakyat kecil sebesar 20,5%. Kedua, memilih karena figur dan suka pada tokoh partai tersebut sebesar 15,8%. Ketiga, partai yang membela agama dan memihak pada kemajemukan sebesar 13,5%. Keempat, partai yang punya jalan keluar atas masalah warga sebesar 12,9%. Kelima, ikut pilihan orang lain sebesar 6,3%," jelasnya.

Untuk diketahui, Voxpol Center mengadakan survei pada tanggal 24 Februari 2019- 6 Maret 2019. Survei dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling.

Tingkat kesalahan alias margin of error +-2,98% dengan melibatkan 1.220 responden di seluruh provinsi di Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas dengan selang kepercayaan survei ini adalah 95%.

Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode wawancara tatap muka(face to face) oleh pewawancara yang terlatih secara khusus. Quality control dilakukan dengan mendatangi kembali 20% sampel responden yang ada kemudian terpilih secara acak (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan secara berarti. (Alf)

tag: #dpr  #pemilu-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement