Opini
Oleh M. Nigara (Wartawan Senior/Mantan Wasekjen PWI) pada hari Jumat, 15 Mar 2019 - 23:24:57 WIB
Bagikan Berita ini :

The Shadow of President Is Falling Down

tscom_news_photo_1552667097.jpg
Jokowi dan Rommy (Sumber foto : Ist)

“MERINDING saya melihat Jokowi membentak Mahatir lewat telpon minta Siti Aisyah dibebaskan!”. Masih ingat kalimat itu yang muncul beberapa saat setelah TKI asal Banten yang dibebaskan dari tiang gantungan?

Betul, tepat sekali, itu kalimat yang diucapkan Romi aliasRomahurmuzy, Ketua Umum PPP yang dalam tiga tahun menjadi politisi paling dekat dengan Jokowi. Bahkan tidak sedikit yang (tentu kubu P3-nya Romi) mengatakan bahwa Romi tak ubahnya seperti bayangan sang presiden atau kerennya biar seperti judul film, the shadow of President Is Falling Down.

catatan, kesaksian Romi terkait Mahatir dibentak, patut dapat diduga itu bukan hanya bohong, tapi bohong besaaar. Menggunakan logika terdungu sekalipun, tidak mungkin Mahatir dibentak.

catatan penting: katanya pernyataan itu, hoax. Jika memang tidak benar, saya mohon maaf pada Romi. Meski bantahan dari yang bersangkutan juga belum ada, hingga kpk menangkapnya, sekali lagi saya mohon maaf.

Foto di vlog pribadinya menggambar bahwa keduanya sungguh-sungguh bukan lagi dekat, tapi lekat. Jalan bersama, naik mobil bersama, bagi-bagi hadiah bersama, makan berdua.
Hal itu yang membuat sebagian orang takut dengan Romi, kecualiAa Gym dan Ustadz Abdul Somadyang dua hari lalu ‘diancam’ dengan disuruh netral.

Tapi, Jum’at pagi (15/3/19) Allah tampaknya berkehendak lain. Sangshadowtiba-tiba jadi viral, tapi bukan dalam kebaikan. Seorang sahabat menyindir: “Allah telah menghinakannya, di dunia ini. Di dunia yang belasan jam lalu masih ada di genggamannya!”

Lepas tangan
PERSIS seperti dugaan saya dan juga banyak di antara kita, TKN pasti lepas tangan. Erick Thohir, ketuanya, Fiki Satari dan Tina Talisa dari timses 01, langsung menyatakan kasus Romi murni urusan pribadi. “Dan, ditangkapnya Romi merupakan bukti bahwa pihaknya berkomitmen untuk menegakkan hukum!” tukas Tina yang mantanhost salahsatu tv swasta.

Benarkah? Jawabannya terserah pada anda sekalian. Yang pasti, kita sudah memiliki rekam jejak penegakan hukum di era Jokowi. Fakta terkait tegak atau tidak hukum di jalurnya, semua sangat mudah kita lihat dan kita rasakan. Jadi, kita jangan ragu untuk menjawab secara terbuka: “Hukum tumpul ke atas tapi sangat tajam ke bawah!”

Lha, buktinya Romi? Itu sesungguhnya ada kesialan saja. Artinya, jika KPK tidak OTT, maka kita tidak akan menyaksikan ada elit kekuasaan dijerat hukum. Eeee.. kok? Sekali lagi, rekam jejak sudah ada dan terbuka di dunia maya. Saya tak perlu mengangkatnya lagi.

Seorang sahabat mengatakan: “Apa saja dijadikan lahan pencitraan, t-e-r-l-a-l-u! (Menirukan gaya dan intonasi Bang Haji Rhoma Irama).”
Sahabat yang lain menyindir: “Habis manis, sepah dibuang!” Tidak usah tanya apa maksudnya, semua tersaji di media sosial.
Terakhir, seorang sahabat lain menegaskan: “Ketamakan berakhir sudah. Itu urusan kecil, tapi karena tamak, masuk deh dalam kehinaan dunia dan akhirat.”

Tercokoknya Romi oleh KPK, diakui atau tidak, suka atau tidak, akan menurunkan elektabilitas Jokowi. Tapi, jangan tanya lembaga-lembaga survei itu, nanti hasilnya beda.

Mengapa anjlok elektabilitas petahana? Jawabnya sederhana: “Dia (petahana) ternyata tak mampu menjaga orang-orang super dekatnya. Artinya, dia gagal meyakinkan orang-orangnya untuk menjadi baik!” Lha kalau dia tidak mampu membuat orang super dekatnya taat azas, tidak korupsi, bersikap jujur, bagaimana mungkin dia mampu melakukan semua itu untuk Indonesia yang luas? Selebihnya anda jabarkan sendiri.

Kalau anda mau percaya, dengan kasus ini, petahana bisa kehilangan 5 persen. Kalau anda mau percaya juga, saat ini komposisi 62% Prabowo-Sandi, dan Jokowi-Maruf Amin 30% denganswing voters8%. Jika ada yang tanya lembaga survei apa? Jawab saja ini survei yang kita inginkan.

“Kata Jokowi saya lebih ganteng dari Sandi!” ujar Romi alias si-Ganteng. Hehehe, dan dengan kasus ini, kira-kira Jokowi bilang apa pada si-Romi ya?

Kita bersyukur pada skenario Allah yang maha dahsyat itu. Dan Insyaa Allah, Indonesia berubah menjadi Adil dan Makmur. Aamiin… (*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #romi  #kpk  #jokowi  #ppp  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...