Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 26 Mar 2019 - 13:56:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Kritik Survei Charta Politika, Fadli Sebut Yunarto Wijaya Bisa Jadi Predator Demokrasi

tscom_news_photo_1553583363.jpg
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zonmengkritik lembaga survei Charta Politika terkait elektabilitas kandidat Capres dan Cawapres di Pilpres 2019. Fadli menyebut lembaga survei besutan Yunarto Wijaya itu sebagai predator demokrasi.

Kritik ini disampaikan Fadli menanggapjhasil survei terbaru Charta Politika, yang menempatkan posisi petahana Jokowi-Ma"ruf Amin unggul jauh atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sementara survei lembaga lain menampilkan perbedaan elektabilitas Jokowi-Ma"ruf dan Prabowo-Sandi dengan jarak yang semakin hari kian menipis.

Fadli menilai, lembaga survei Charta Politika jelas tak kredibel. Karena lembaga survei ini bekerja bukan saja untuk kepentingan surveyor tetapi juga konsultan politik petahana.

"Mereka itu merupakan klien dan punya hubungan dengan paslon, kecuali mereka mengatakan independen. Mereka itu saya kira bisa menjadi predator demokrasi, karena mereka berhimpit antara kepentingan surveyor dan konsultan politik," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Dari pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, kata Fadli, lembaga survei seperti Charta sudah tidak dipercaya, dan kegagalannya sudah terlampau banyak.

"Di Pilkada DKI 2017, Pilgub Jabar 2018, Pilgub Jateng 2018, menurut saya survei-survei ini sampah lah," ucap Fadli.

Diketahui, sebelumnya lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terbarunya terkait Pilpres 2019, Senin (25/3/2019). Survei tersebut menempatkan posisi petahana Jokowi-Ma"ruf Amin unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Pada pengujian tingkat elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma"ruf Amin dipilih oleh 53,6 % mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 35,4 %," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di kantor Charta Politika, Jalan Cisanggiri III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2019).

Survei ini dilaksanakan pada tanggal 1-9 Maret 2019. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 2.000 responden di 34 provinsi. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,19 % dan tingkat kepercayaan 95 %.

Dalam survei terbaru itu, Charta Politika mencatat ada 11 persen responden yang tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan tentang siapa pasangan capres-cawapres yang dipilih.

Charta Politika juga mencatat kedua pasangan capres-cawapres mengalami kenaikan suara dibandingkan survei sebelumnya. Dalam survei yang dilakukan pada Januari, Jokowi-Ma"ruf memperoleh suara 53,2 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 34,1 persen.

Selain itu, jika dilakukan ekstrapolasi pasangan Jokowi-Ma"ruf tetap unggul. Ekstrapolasi elektabilitas Jokowi-Ma"ruf mencapai 60 persen. (Alf)

tag: #fadli-zon  #partai-gerindra  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...