JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Maruf Amin, Arsul Sanitak menyoalkan dengan adanya permintaan Amien Rais yang meminta tabulasi suara Pemilu 2019 tidak dilakukan di Hotel Borobudur. Yang terpenting, kata Arsul, lokasinya ada AC dan makanan.
"Bagi TKN yang penting tidak angker, ada AC sehingga yang nungguin itu tidak panas, gerah gitu kan dan tersedia konsumsi yang cukup. Sehingga kita tidak kelaparan udah itu aja," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Hanya saja, kata Sekjen PPP ini jangan sampai KPU di intervensi dalam masalah ini. Pasalnya, penyelengara pemilu sudah diberikan kewenangan dalam UU nomor 7 tahun 2017.
"Kalau kami ya kita serahkan saja, kita percaya lah yang jelas KPU akan memilih tempat yang baik ya tidak angker untuk penghitungan suara udah kita percaya itu aja. Apakah itu di hotel, di gedung, ya itu kita percayakan aja sama KPU," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta penghitungan suara hasil pemilu 2019 tak lagi di Hotel. Dia menyarankan tempat penghitungan suara DPR atau di kantor KPU sendiri.
"Selain DPT harus segera dibenahi, besok perhitungan hasil pemilu jangan pernah di Hotel Borobudur. Mereka banyak jin banyak genedruwo disana. Lebih baik di KPU atau di DPR ya," kata Amin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Amien beralasan penghitungan suara di Hotel rawan dengan hacker yang dapat merubah hasil pencoblosan surat suara.
"Sekali-kali jangam di Hotel Borobudur saya tau disana ada banyak sekali hacker. Jadi kita yang sadar, jangan pernah di Borobudur itu. Apa Borobudur itu. Lebih baik di DPR itu yang paling untuk hari ini," pungkas Amien.