JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, mulai merealisasikan target ekspansi perseroan untuk memperluas cakupan bisnisnya terutama dalam mendukung bisnis utama yakni pembiayaan perumahandsn industri terkait lainnya.
Langkah tersebut diawali dengan menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat (Conditional Shares Purchase Agreemenet/CSPA) untuk membeli sahan PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNMIM) dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) di Gedung Kementrian BUMN di Jakarta, Senin (22/04/2019).Aksi kemitraan ini juga digelar sekaligus sebagai wujud sinergi antar BUMN.
Adapun emiten bersandi saham Badan Tabungan Negara (BTN) tersebut membeli 33.000 lembar saham atau setara 30% saham PNM pada PNMM. dari aksi pembelian ini, Bank BTN mengeluarkan dana senilai RO 114,3 M
Direktur Utama Bank BTN Maryoni mengatakan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) bank BTN periode 2019-2021, perseroan membidik bakal memiliki anak udaha dibudang manajemen investasi
“Kamu ingin memperluas cakuoan bisnis kami terutama untuk meningkatkan kinerha bisnis dan menyukseskan program satu juta rumah," ujar Maryono usai acara penandatanganan perjanjian bersyarat pembelian saham PNMIM antara bank BTN dengan PNMdi Gedung Kementrian BUMN di Jakarta, Senin (22/04/2019).
Maryono menuturkan, dengan hadirnya anak usaha anyar tersebut, Perseroan bakal lebih leluasa menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang, dengan opsi penghimpunan dana murah yang lebih luas. Bank BTN berharap dapat memberikan skema pembiayaan perumahan yang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“Sehingga pada akhirnya akan semakin banyak masyarakat indonesia yang bisa memiliki rumah yang murah dan terjangkau,hal tersebut sejalan dengan komitmen kamu dalam mengemban tugas sebagai agen program satu juta rumah," tuturnya.
Selain itu, Maryono kembali menjelaskan, perusahaan manajemen investasi baru ini juga ditargerkan akan meningkatkan pendapatan Non-bunga (fee-based income) perseroan. Bank Btn berencana akan menjual berbagai produk investasi dengan hadirnya anak usaha tersebut.
Beberapa diantaranya Reksadana, Teksadana penyertaan Terbaras (RDPT), Kontrak pengelolaan dana (KPD), efek Beragun Aset (EBA), dan dana Investasi Real Estate (DIRE). Perseroan juga menargetkan akan menargetkan akan menjajakan aneka produk wealth management yang akan ditawarkan kepada basabah BTN Prioritas.
Menurut Maryono, dengan pembelian saham PNMIM tersebut juga menjadi bentuk sinergi antar BUMN.
“Kamu juga melihat PNMIM mencatatkan kinerja keuangan yang baik yang dapat mendukung bisnis utama bank BTN di bidang pembiayaan perumahan," jelasnya.
Untuk rencana pembelian saham PNMIM ini akan segera disampaikan kepada otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maryono berharap transaksi tersebut dapat segera rampung pada juni 2019.
Sementara itu, dalam RBB 2019-2021, BBTN juga mengincar beberapa perusahaan lain untuk memperluas bisnisnya. Diantaranya, perseroan berencana memiliki anak usaha dibidang asurandi jiwa,asuransi umum, dan perusahaan pembiayaan. pembentukan berbagai anak usaha tersebut difokuskan untuk mendukung penyediaan rumah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“Kamu terus berupaya untuk mengoptimalkan pencapaian target program sejuta rumah," pungkasnya. (Alf)