Opini
Oleh M Rizal Fadillah (Mantan Aktivis IMM) pada hari Kamis, 25 Apr 2019 - 15:21:32 WIB
Bagikan Berita ini :

Hari Curang Nasional

tscom_news_photo_1556180492.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

17 April 2019 adalah Pemilu serentak. Secara serentak dimana mana terjadi kecurangan. Karena sentral perhatian Pilpres maka kecurangan Pilpres yang terungkap. Pileg dalam misteri. Semua kecurangan mengarah pada merugikan pasangan Prabowo Sandi. Quick Count 17 April 2019 merefleksi kecurangan pada tayangan layar Televisi. Selanjutnya tak ada klarifikasi signifikan baik dari KPU maupun Bawaslu. Semua berjalan saja seolah kecurangan identik dengan kesalahan wajar dalam Pemilu. Koreksi ada sedikit sedikit.

Orang-orang "moralis" di sekitar Jokowi diam seribu bahasa. Silent movement yang diamini berjama"ah. Kecurangan satu persatu terkuak. Angka-angka terinput keliru, penjumlahan dan prosentase hingga jadi bahan olok olok KPU tak bisa berhitung, pencurian form C1 dan pembakaran kotak suara dimana-mana. Tragis memang. Bawaslu diam seperti bingung atau serba salah. Langkah yang bisa berbenturan dengan aparat. Ketidak netralan sangat mencolok. Dugaan dua mata pisau sedang mengiris yaitu uang dan tekanan. Perumpamaan nya adalah penonton yang lelah mengawasi wasit. Sementara para wasit di daerah terlalu banyak yang menjadi korban. Petugas yang gugur dalam beban kerja dan fikiran.

Jika Prabowo Sandi akhirnya memang menjadi pemenang Pilpres, maka itu artinya luar biasa hebat mampu keluar sebagai pemenang di rimba kecurangan. Sebaliknya jika Jokowi-Ma"ruf yang menang, maka kemenangan itu berdiri di duri-duri kecurangan. Rakyat melihat, berteriak mengingatkan, serta bersiap menjadi pendorong pengadilan politik konstitusional. Konstitusi mengatur alur jalan benar dan jalan pelanggaran.

Sebagai pengingat ke depan bagi sejarah bangsa agar kita terbiasa berlaku jujur dan adil, mengutuk perbuatan curang, menjadi pelajaran bagi generasi mendatang, maka baiknya tanggal 17 April ditetapkan sebagai hari curang nasional. Ini untuk kita bisa melakukan revolusi mental dan revolusi moral membangun bangsa yang bermartabat dan berbudaya malu (shame culture). Pendidikan di sekolah sejak kecil mengajarkan untuk tidak berbohong "sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tak percaya".

Legalisasi kebohongan dan penipuan di barat dikenal dengan The April"s Mop. Kita tak boleh ikut ikutan menjadikan bulan April sebagai bulan tipu-tipu, bohong, dan curang. Sejarah April"s mop adalah tipu-tipu politik. Nah untuk agar bohong dan tipu tipu tak boleh dilegalisasi apalagi dalam proses politik demokrasi, maka kecurangan harus dilawan, dikutuk, dan diingatkan dari generasi ke generasi.
17 April adalah Hari Curang Nasional.
Sekedar usul.

Bandung, 25 April 2019 (*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #pemilu-2019  #kpu  #bawaslu  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Catatan untuk Partai PKB dan Pilgub DKI Jakarta

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Sabtu, 18 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Jumhur Hidayat baru saja menelpon saya terkait kunjungan sekertaris PKB DKI dan rombongan kemarin, yang datang ke kantornya, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ...
Opini

Prabowo Subianto dan Diktatorship Kerakyatan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Spontan rakyat Indonesia kaget dengan pernyataan politik terbaru Prabowo Subianto: "Bersama Saya atau Diam Menonton!". Hal itu dinyatakan Prabowo kemarin pada ...