Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 19 Nov 2019 - 10:36:03 WIB
Bagikan Berita ini :

KPK Panggil Cak Imin Terkait Kasus Suap Proyek PUPR

tscom_news_photo_1574134563.jpg
Cak Imin (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --KPKmemanggil Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandarsebagai saksi terkait kasus dugaan suap proyek di Kementerian PUPR. Pria yang akrab disapa Cak Imin ini rencananya akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk tersangka Hong Arta John Alfred.

"Dipanggil sebagai saksi untuk tersangka HA (Hong Arta)," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Selasa (19/11/2019).

Selain itu, KPK juga memanggil dua eks anggota DPRD Lampung yakni Khaidir Bujung dan Hidir Ibrahim. Keduanyajuga dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Hong Arta.

Dalam kasus ini, KPK sebelumnya pernah juga memeriksa tiga politikus PKB yakni Helmy Faishal Zaini, Jazilul Fawaid dan Fathan Subchi pada Senin (30/9). Lewat ketiga politikus PKB itu, KPK mendalami keterangan saksi terkait dugaan adanya aliran dana ke sejumlah anggota DPR yang lain.

"Sebagai saksi mereka kan ditanya apa yang mereka ketahui dan juga peran mereka di DPR saat itu seperti apa, apa yang mereka ketahui. Ini misal dugaan adanya aliran dana pada sejumlah anggota DPR. Itu sedang kami dalami saat ini," kata Febri Diansyah di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (30/9).

Kasus dugaan suap ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) pada Januari 2016. Saat itu KPK menangkap Damayanti Wisnu Putranti, yang masih menjadi anggota DPR dari Fraksi PDIP.

Saat itu, Damayanti diduga menerima suap terkait pengerjaan proyek jalan yang ditangani Kementerian PUPR. Kasus ini terus dikembangkan KPK hingga saat ini total sudah ada 12 orang yang terlibat, termasuk yang teranyar Hong Arta.

Hong Arta merupakan Direktur dan Komisaris PT SR (PT Sharleen Raya JECO Group). Dia diduga memberi suap kepada eks Kepala Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Nasional (BPJJN) Wilayah IX Amran Mustary dan Damayanti.

KPK menduga Hong Arta memberi suap Rp 8 miliar dan Rp 2,6 miliar kepada Amran. Dia juga diduga memberi suap serta Rp 1 miliar kepada Damayanti. Suap kepada Amran dan Damayanti itu diduga diberikan secara bertahap pada 2015. (Alf)

tag: #kpk  #cak-imin  #kementerian-pupr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Kolaborasi GPMB dan Amway Memberikan Edukasi Kesehatan untuk Generasi Muda dan Kalangan Pendidik

Oleh Fath
pada hari Senin, 06 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)– Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB), organisasi sosial mitra Perpustakaan Nasional RI, berkolaborasi dengan Amway dan Amway Care Foundation, menyelenggarakan ...
Berita

Wakil Ketua BKSAP DPR RI: Segera Hentikan Genosida dan Tolak Hubungan Diplomatik Dengan Israel

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Lebih dari 7 bulan Israel melakukan serangan kepada Palestina, puluhan ribu rakyat Palestina tewas, ratusan ribu korban terluka dan jutaan mengungsi. Wakil ketua BKSAP DPR ...