JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Politikus PDIP Darmadi Durianto mengaku kehilangan atas wafatnya Guru Besar bidang Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Cornelis Lay, yang wafat pagi tadi, Kamis (05/08).
Darmadi menuturkan, Cornelis Lay adalah sosok yang banyak berkontribusi dalam perjalanan karir politiknya.
"Beliau adalah mentor politik yang bijak bagi saya. Saat saya masuk pertama kali berpolitik tahun 2004 pun karena ada dorongan dan spirit yang almarhum berikan ke saya," kenang Politikus PDIP itu.
Darmadi kembali mengenang dimana saat dirinya dan sejumlah kolega separtainya mendapat kepercayaan dari sosok almarhum untuk berkiprah di lembaga think thank milik partai.
"Diajak masuk pertama kali masuk ke Mega Center bersama Arif Budimanta, Hendrawan Supratikno, Adang Ruchiatna," tutur Darmadi.
Darmadi menuturkan, belasan tahun dirinya ditempa dan dibimbing almarhum dalam bidang politik.
"Saya belajar berpolitik dari tahun 2004 sampai 2020 tak terasa sudah 16 tahun beliau terus memberikan ilmunya tanpa pamrih. Beliau tak henti-hentinya memberikan nasihat dan petuah bijak bagi kami generasi dibawahnya agar menjadikan politik sebagai alat perjuangan untuk kepentingan bangsa dan negara," lirih Darmadi yang kini duduk sebagai anggota Komisi VI DPR RI itu.
Untuk diketahui, Cornelis Lay dilahirkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, 6 September 1959. Dalam Pemilu Presiden 2014, Cornelis Lay dipercaya sebagai Ketua Tim Ahli dan Pakar Politik Tim Pemenangan dan Perumus Joko Widodo-Jusuf Kalla.