JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Usai menerima rapor merah pada laporan keuangan perusahaanpada tahun 2017, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memberikan kejutan pada laporan keuangan tahun 2018.
Padahal, 2017 perseroan merugi sebesar US$216,58 juta setara Rp3,03 triliun mengacu kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat (AS).Kurun waktu satu tahun, Garuda Indonesia berhasil membalikkan rugi bersih yang cukup fantastis itu menjadi laba bersih sebesar US$809,84 ribu atau Rp11,33 miliar.
Namun, dua komisaris mempermasalahkan laporan keuangan PT Garuda Indonesia tersebut.Mereka menganggap janggal karena perolehan laba bersih Garuda berasal dari piutang yang dimasukkan ke pos pendapatan.
Merespon hal itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RIAzam Azman Natawijana menegaskan, dalam waktu dekat pihaknyaakan segera memanggil seluruh direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) terkait polemik tersebut.
"Kita akan panggil nanti. Agendanya rapat kerja dan rapat dengar pendapat," kata Azam di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Selain itu, Politisi Demokrat ini mengaku akan menggali informasi perihal perseteruan antara komisaris Garuda Indonesia dengan manajemen.
"Nanti kita akan pleno dulu usai masa reses," imbuhnya.
Diketahui, DPR saat ini tengah menjalani masa reses sampai 5 Mei 2019 mendatang. Pemanggilan tersebut akan dilakukan usai reses. (Alf)