Berita
Oleh mandra pradipta pada hari Rabu, 01 Mei 2019 - 13:15:00 WIB
Bagikan Berita ini :
Berdiri di Area Rawan Bencana

Bambang Haryo Desak Kemenhub Bongkar Bandara NYIA

tscom_news_photo_1556691300.jpeg
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono mendesak Pemerintah (Kemenhub) agar menunda pengoperasian bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo.

Tidak hanya ditunda pengoperasiannya, bila perlu dibatalkan rencana kepindahan bandaranya dan bangunannya dibongkar karena area di lokasi pembangunan bandara tersebut sangat rawan terhadap bencana.

"Sesuai PP 28 th 2012, dikatakan bahwa wilayah itu rawan terhadap bencana, jadi tidak boleh dibangun proyek objek vital nasional, karena tanahnya bergerak, sangat berpotensi likuifaksi, dan pada saat terjadi gempa 5 SR lalu, tanahnya seperti ombak," kata Bambang di Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Sesuai hasil studinya, jika area lahan yang saat ini telah terbangun konstruksi bandara merupakan area yang dekat dengan jalur lempeng selatan yang disebut Indo-Australia, yang sering menghasilkan gempa megathrust.

"Saat saya tanyakan kepada pak Menteri, dijawab kalau pihaknya telah menghitung kekuatannya untuk tahan gempa. Padahal dampak megathrust diatas 10 SR itu berpotensi tsunami dengan ketinggian yang luar biasa," ujarnya.

Hasil studi Bambang diperkuat oleh profesor asal Jepang yang juga mengatakan di area tersebut tanahnya bergerak dan bisa muncul likudifiksi.

"Ini kan membahayakan proyek yang nilainya 10 triliun lebih. Tapi yang harus lebih jadi pertimbangan adalah akan membayakan publik. Karena menurut dia (prof asal jepang-red), dengan gempa 8 SR saja, ketinggian ombak dampak tsunami bisa mencapai 12 meter disisi terminal. Dan ini sudah pernah terjadi 300 tahun lalu, dengan ketinggian yang lebih," jelasnya.

Pihak Kemenhub masih berusaha berkilah jika bandara tersebut telah menyiapkan rungan di lantai 15 untuk evakuasi.

"Emang ini bisa, dan bisa secepat itu. Lantas bagaimana dengan pesawat yang sandar saat terjadi, tentu akan terseret dan bisa menghancurkan bangunan itu. Artinya, meskipun orangnya sudah di evakuasi, tentu kesalamatannya masih diragukan, karena bangunannya bisa hancur," ucapnya.

Solusi agar New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo bisa tetap dioperasikan dengan jaminan keamanan, hanya ada satu jalan, yakni membangun tembok dalam di laut.

"Dibangun tembok yang dalam di lautan, sehingga tanahnya tidak bergeser ke arah pantai. Harganya pasti mahal, tetapi tetap tidak sebanding dengan harga nyawa publik yang tidak ternilai itu," paparnya.

Kebijakan pembangunan objek vital berupa bandara di area tersebut, menurut dia, sama saja dengan mempertaruhkan nyawa publik.

“Padahal sudah ada PP yang melarang pembangunan di situ. Itu kan namanya cari perkara. Kesan yang saya tangkap justru nyawa publik dijadikan umpan. Nyawa kok dijadikan coba-coba," ujarnya.

Sesuai ilmu manajemen transportasi,pembangunan bandara harus memenuhi beberapa syarat diantaranya aman, selamat, dan cepat.

"Dan yang paling penting, bandara itu harus memenhuhi syarat murah untuk trasnportasi lanjutannya. Dan ini sudah jelas tidak terpenuhi, karena lokasinya memang lebih jauh," tambahnya.

Herannya, lanjut Bambang, ada salah satu anggota Angkasa Pura yang mengatakan bahwa potensi rawan bencana itu bisa diantisipasi dengan penanaman pohon cemara udang.

"Ini kan pendapat yang konyol. Kini saya semakin curiga jika pembangunan objek vital berupa bandara ini penuh dengan permainan. Baunya amis. Karena hasil studi jika rawan bencana itu sebenarnya sudah diakui pihak Angkasa Pura," jelasnya.

Diketahui, Bandar udara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo direncanakan akan menggantikan Bandar Udara Internasional Adisutjipto yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang dan pesawat.

Bandar udara ini berdiri di tanah seluas 600 hektar dan akan memiliki terminal seluas 106.500 meter persegi dengan kapasitas 10 juta penumpang per tahun. Selain itu, bandar udara tersebut diperkirakan bakal memiliki hanggar seluas 371.125 meter persegi yang direncanakan bakal sanggup menampung hingga sebanyak 28 unit pesawat. (plt)

tag: #komisi-v  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement