JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Usai menerima rapor merah pada laporan keuangan mereka pada tahun 2017, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memberikan kejutan pada laporan keuangan tahun 2018.
Padahal, 2017 perseroan merugi sebesar US$216,58 juta setara Rp3,03 triliun mengacu kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat (AS).Kurun waktu satu tahun, Garuda Indonesia berhasil membalikkan rugi bersih yang cukup fantastis itu menjadi laba bersih sebesar US$809,84 ribu atau Rp11,33 miliar.
Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafimenduga ada permainan di PTGaruda Indonesiadengan secara tiba-tiba laporan keuangan plat merah itu mendadak bagus dalam waktu singkat.
"Selama inimamang Garuda rugi terus, tiba-tiba Garuda untung, hal ini kebiasaan permainan di perusahaan negara agar para jajaran direksi dan komisaris tetap dipertahanakan, dan mereka juga dapat bonus dari kerugian perusahaan," kata Uchok saat dihubungi, Rabu (1/5/2019).
Kejadian ini, kata dia, sangat memalukan sekali citra PT Garuda. Untuk itu, diminta segera para direksi Garuda untuk mengundurkan diri karena sangat memalukan sekali.
"Dan miminta kepada perusahaan BUMN lain seperti Pertamina untuk segera diaudiit ulang karena patut dicurigai kalau mereka juga menyatakan untung," ucapnya. (Alf)