JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kolaborasi Milenial Nusantara (KMN) desak DPR RI, untuk secara resmi membentuk Panitia Khusus (Pansus) atas tragedi wafatnya 550 orang petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan, setidaknya terdapat 10.997 orang petugas KPPS yang sakit. Jumlah tersebut didapatkan dari 25 Provinsi yang ada di Indonesia.
"Sungguh sangat biadab bila kalian pimpinan dan anggota DPR RI, yang harusnya membela kedaulatan rakyat justru diam. Saat saudara-saudara kita yang menjadi petugas Pemilu 2019 wafat secara simultan, tanpa ada penyebab pasti selain kelelahan. Belum lagi masih ada saudara-saudara kita yang sakit," kata Inisiator Wenry Anshory Putra, pada Rabu 15 Mei 2019.
Dikatakan Wenry, pada tanggal 09 Mei 2019 KMN telah menemui Wakil Ketua Komnas HAM, untuk menyampaikan desakan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), dan saat ini, ia ingin mengetuk hati pimpinan dan anggota DPR RI untuk secara resmi membentuk Pansus, atas tragedi kemanusiaan yang petugas Pemilu.
"Pembentukan Pansus oleh DPR RI, tentunya sudah menjadi kewajiban kalian sebagai Wakil Rakyat. Sebagaimana juga Komnas HAM yang berkewajiban membentuk TGPF. Mengapa kewajiban? Karena, kalian digaji oleh rakyat!," katanya.
"Kalian harus ingat, bahwa salah satu tujuan negara Indonesia yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia," imbuhnya.
Wendy pun menegaskan, jika sebagai wakil rakyat DPR RI, menganggap tragedi kemanusiaan ini sebagai hal yang wajar dalam tiap pelaksanaan Pemilu. Maka secara moral DPR RI layak disebut penghianat.
"Jika tragedi ini dianggal wajar, kalian memang layak disebut sebagai pengkhianat kedaulatan rakyat! Karena, rasa kemanusiaan kalian telah mati dan hancurlah peradaban kita sebagai sebuah bangsa!," tegasnya.
Tak hanya itu, Wenry pun menyerukan kepada segenap komponen bangsa, untuk bersatu mendesak DPR RI membentuk Pansus terkait tragedi kemanusiaan ini. (ahm)